Permasalahan Membaca Doa Qunut Dalam Sholat

Doa Qunut
Setiap orang yang mendirikan sholat disunatkan membaca doa qunut setelah i'tidal pada rakaat kedua dalam sholat fardhu Subuh. Hal itu didasarkan kepada hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam shahih-nya dari Muhammad bin Sirin, bahwa ia berkata, "Aku berkata pada Anas bin Malik r.a., 'Apakah Rosulullah saw. qunutpada sholat Subuh?' Ia menjawab, 'Ya, sesaat setelah rukuk.'"

Diriwayatkan dari Sayyidina Anas bin Malik r.a., "Rosulullah saw. terus menerus qunut dalam sholat Subuh hingga beliau meninggal dunia.

Sayyidina Abu Hurairah r.a. juga meriwayatkan bahwa Rosulullah saw. suka qunut setelah bangkit dari rukuk rakaat kedua sholat Subuh.

Hadist yang menyatakan bahwa Rosulullah saw. qunut selama sebulan untuk mendoakan kecelakaan bagi sebagian orang Arab kemudian meninggalkannya tidak bertentangan dengan hadist-hadist diatas. Hadist yang disebutkan terakhir ini menjelaskan bahwa Rosulullah saw. berhenti melaknat kaum tersebut dalam qunut, tetapi beliau saw. tidak meninggalkan qunut sama sekali. Pahamilah!

Al-Awwam bin Hamzah berkata, "Aku pernah bertanya pada Abu Utsman an-Nahdi tentang qunut. Ia menjawab, 'Setelah rukuk.' Aku berkata, 'Dari siapa engkau mengetahui hal itu?' Ia menjawab, 'Dari Abu Bakar dan Utsman r.a.'"

Abdullah bin Ma'qil r.a. meriwayatkan, "Dua orang sahabat Rosulullah saw. yang biasa qunut dalam sholat Subuh adalah Ali r.a. dan Abu Musa r.a."

Abu Utsman an-Nahdi, "Umar bin Khaththab r.a. qunut dengan kami setelah rukuk dan mengangkat kedua tangannya sampai kelihatan ketiaknya, dan suaranya pun terdengar dari belakang masjid."

Juga diriwayatkan dari Abu Utsman an-Nahdi r.a. bahwa Umar r.a. mengangkat kedua tangannya pada qunut Subuh. Abu Raja al-Atharidi berkata, "Abdullah bin Abbas r.a. qunut pada sholat Subuh dengan kami di Bashrah."Ibn Abi Laila r.a. berkata, qunut dalam sholat Subuh merupakan tradisi yang turun temurun (sunnah madhiyah).

Berdasarkan hadist-hadist dan atsar-atsar tersebut dapat disimpulkan bahwa mengangkat tangan dalam doa qunut itu disunatkan. Adapun hukum mengusapkannya ke wajah adalah ja'iz (boleh). Tidak ada dalil yang khusus tentang mengusap tangan ke wajah dalam qunut. Tetapi mengusapkan tangan dalam berdoa secara mutlak dibolehkan, dalilnya pun ada . Jadi, meskipun dalam qunut tidak disebutkan adanya mengusap wajah, hal itu bukan berarti haram atau bid'ah. Bahkan, diriwayatkan dari Rosulullah saw. secara kuat (tsabit) adanya mengusap wajah setelah selesai berdoa. Sayyidina 'Umar nin al-Khaththab r.a. berkata, "Ketika Rosulullah menengadahkan tangannya dalam berdoa, beliau baru menurunkan tangannya setelah mengusapkan tangannya ke wajahnya.

Al-Amir ash-Shan'ani dalam kitab subul as-salam (IV:219), ketika mengomentari dan menjelaskan hadist tersebut, berkata "Hadist tersebut mengandung dalil disyariatkannya mengusapkan wajah dengan kedua tangan setelah selesai berdoa. Menurut sebuah riwayat, Allah tidak akan membiarkan tangan yang ditengadahkan itu hampa. Dia melimpahkan rahmat-Nya ketangan itu. Kemudian, tangan itu diusapkan ke wajah, supaya rahmat itu diterima oleh wajah yang merupakan anggota badan yang paling utama dan paling berhak untuk dimuliakan.

Muhammad bin Syihab az-Zuhri r.a. meriwayatkan, "Ketika berdoa. Rosullulah saw. mengangkat kedua tangannya sejajar dengan dadanya, kemudian beliau mengusapkan tangannya ke wajahnya."

Seseorang yang membaca doa qunut boleh menyebutkan nama-nama orang yang ingin didoakan baik maupun jelek. Hal ini didasarkan pada hadist Sayyidina Abu Hurairah r.a. bahwa ia berkata, " Ketika Rosullulah saw. sholat Shubuh, setelah selesai mengucapkan sami'allahu li man hamidahu rabbana wa lakalhamdu, beliau berdiri sambil mengucapkan, "Ya Allah, selamatkanlah al-Walid bin al-Walid, Salamah bin Hisyam, 'Iyyasy bin Abi Rabi'ah, dan orang-orang beriman yang lemah. Ya Allah, pedihkanlah siksaan-Mu terhadap Bani Mudhar dan jadikanlah siksaan itu atas mereka seperti bencana kemarau yang panjang yang menimpa kaum Nabi Yusuf. Ya Allah, kutuklah Lihyan, Ri'lan, Dzawan dan ashiyyah yang telah mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, serta laknatlah Abu al-A'war as-Silmi.

Abdulrahman bin Ma'qil r.a. mengatakan, "Aku sholat Shubuh dengan Ali r.a. dalam qunutnya ia mengatakan, "Ya Allah, Aku serahkan kepada Engkau segala urusan Mu'awiyah dan kelompoknya, Amr bin al-Ash dan kelompoknya, Abu al-Awar as-Silmi dan kelomponya, juga Abdullah bin Qais dan kelompoknya."

Jika imam membaca doa qunut, ia harus membaca kata gantinya dengan jamak (Allahummahdina...). Dan bila sholat sendirian, hendaknya membaca dengan pelan. Jika umat Islam tertimpa musibah, hendaklah mereka membaca qunut dalam setiap sholat

Al-Hasan al-Bishri-semoga Allah merahmatinya- berkata, "Jika seseorang lupa membaca qunut, hendaklah ia sujud sahwi dua kali.Diriwayatkan dari Atha, "Barangsiapa berpendapat bahwa qunut itu sunah, kemudian suatu ketika ia tidak qunut, maka hendaklah ia sujud sahwi dua kali."

Orang yang membaca qunut untuk meminta dihilangkan siksaan, bencana, atau musibah besar dari umat Islam, disunatkan membalikkan kedua telapak tangannya, sehingga punggung telapak tangannya berada diatas. hal itu didasarkan kepada hadist Sayyidina Anas bin Malik r.a. sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim-semoga Allah merahmatinya-, "Nabi Muhammad saw. memohon hujan (istisqa'). Beliau mengisyaratkan punggung telapak tangannya ke langit."


Sumber : Buku Shalat Seperti Nabi Saw - Petunjuk Pelaksanaan Shalat Sejak Takbit Hingga Salam - Hasan bin 'Ali as-Saqqaf
,

Profile dan Kumpulan Lagu Dhyo Haw - Musisi Reggae Indonesia

profile Dhyo Haw
Dhyo Haw - Musisi asal Tangerang yang merintis karir dari nol, telah menjadikan apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. Membaca sekelumit kisah yang diceritakan tentang dirinya di blog pribadinya sendiri, merupakan perjuangan yang patut diberikan dua jempol bahkan empat jempol sekaligus.

Terlahir bukan dari pedarah musik, Dhyo diperkenalkan oleh temannya sesama supporter jakmania musik reggae yang cukup asing di telinga Dhyo. Tapi seketika itu juga Dhyo mulai tertarik dengan jenis musik reggae dan meikrar untuk mendalami tentang musik reggae.

Terjun ke dunia musik bukan tanpa pertimbangan, keluarga Dhyo tidak menyukai kalau ia memilih untuk bermusik, Suport dari sang pacar dan keyakinannya yang besar dalam bermusiknya, Dhyo berteguh bahwa reggae-lah jalan hidupnya.

Dhyo banyak tampil diberbagai acara musik reggae di tangerang dan kemudian menelurkan single album pertama dengan judul "Tak Mau Digerakan". Disini kecerdikan Dhyo dalam menyikapi lagunya, agar mudah didengar dan didapat, ia share ke berbagai jejaring sosial. Masyarakat pencinta musik dipermudah untuk mendapatkan hasil karyanya dengan men-download gratis lagu-lagu hits-nya. Berbeda dengan musisi-musisi ternama Indonesia yang mendengungkan/berteriak anti bajakan tapi sampai saat ini hasil karyanya yang habis puluhan juta dengan sadis dibajak dari segala penjuru.


Profile Dhyo Haw :

Nama : Dio prasetyo
Nama panggilan : Dhyo
Nama musisi : Dhyo Haw
Tempat/Tgl Lahir : Tangerang / 20 April 1993
Musisi Fav : Bob Marley , Melly goeslow
Musik Fav : Reggae, acoustic , Jazz , Rocksteady
Hobbi : Nulis, gambar, Futsal, Depan Komputer , bermusik.

Alhasil dari kedermawanannya Dhyo memanjakan pecinta musik, Dhyo Haw banyak dipanggil diberbagai daerah untuk menampilkan kebolehkan bermusiknya. Penonton selalu penuh berdesakan ketika Dhyo tampil menyanyikan lagu-lagu ciptaannya. Good Job buat Dhyo Haw... Terus berkarya.


Kumpulan Lagu Dhyo Haw :
  1. Tak mau digerakan 
  2. Cantik tapi tak menarik 
  3. Kecewa 
  4. Yang Terlupakan 
  5. Mahalnya Kepercayaan 
  6. Lebih Baik Kau Diam 
  7. Ceppu 
  8. Tetap Tersenyum Kawan 
  9. Always Positive 
  10. Ada Aku Disini 
  11. Sekeras Batu 
  12. Pelangi Baruku
  13. Rentan
  14. Dibalik Hari
  15. Republik 21
  16. Satukan Hati
  17. Anak Kecil 

Semua lagu diatas dapat di download disini: 
  • www.reverbnation.com/dhyohaw 
  • http://soundcloud.com/dhyo-haw 
  • http://official.fm/dhyohaw
,

Profile dan Kumpulan Lengkap Album Jefri Al-Buchori

profile Jefri Al-Buchori
Jefri Al-Buchori - lahir di Jakarta adalah anak ketiga dari Ayah, Ismail Modal (alm) dan Ibu, Tatu Mulyana., masa kecilnya dihabiskan di daerah Pangeran Jayakarta dimana lingkungan sekitarnya terdapat banyak bar dan diskotek.

Setamat SD, Jefri dan kedua kakaknya bersekolah di Pesantren modern di Daar el Qolam Gintung, Balaraja, Tangerang namun ia hanya mengikuti pendidikan selama empat tahun dari enam tahun syarat lulus dan pindah sekolah ke Madrasah Aliyah karena perilaku yang tidak terpuji.

Masa mudanya kerap diidentikkan dengan narkoba, disko, dan bermain bola bilyar. Jefri bertemu dengan Pipik Dian Irawati yang dikenal sebagai model gadis sampul majalah Aneka tahun 1995 asal Semarang, Jawa Tengah dan menikah siri pada 7 September 1999. Pernikahan ini kemudian diresmikan di Semarang dua bulan kemudian.Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak, Adiba Khanza Az-Zahra, Mohammad Abidzar Al-Ghifari, dan Ayla Azuhro.


Kumpulan Lengkap Album Jefri Al-Buchori :


album Lahir Kembali

Album Jefri Al-Buchori - Lahir Kembali (2005)

I’tiraf 
Sepohon Kayu 
Ya Robbana 
Allah Maha 
Azab Ilahi 
Ya Rasulullah 
Iqra 
Kiamat 
Istighfar 
Selamat Hari Lebaran 


album Sholawat

Album Jefri Al-Buchori - Sholawat (2006)

Subhanallah
Ya Rosulullah
Shalawat Badar
Ya Nabi Salam
Doa Khatam Al-Quran
Marhaban Ya Nurul'ain 
Sholawatunnabi
Thola Al Badru
Shalawat Nariyah
Ya Robbibil Musthofa 


album Sholawat Cinta

Album Jefri Al-Buchori - Sholawat Cinta (2013)

Shalawat Cinta 
Renungan Shalawat Cinta 
Manusia Gila 
Renungan Manusia Gila 
Pasrah Diri 
Renungan Pasrah Diri 
Ayah Bunda 
Renungan Ayah Bunda 
Bidadari Surga 
Renungan Bidadari Surga

Asal Usul Sejarah Tari Dolalak Khas Purworejo

Tari dolalak purworejo
Tari dolalak - merupakan tarian khas daerah Purworejo. Kata dolalak sebenarnya berasal dari notasi Do La La yang merupakan bagian dari notasi do re mi fa so la si do yang kemudian berkembang dalam logat Jawa menjadi Dolalak yang sampai sekarang ini tarian ini menjadi Dolalak.

Pertunjukan ini dilakukan oleh beberapa orang penari yang berpakaian menyerupai pakaian prajurit Belanda atau Perancis tempo dulu dan diiringi dengan alat-alat bunyi-bunyian terdiri dari kentrung, rebana, kendang, kencer, dan lainnya.

Satu kelompok penari terdiri dari 12 orang penari, dimana satu kelompok terdiri dari satu jenis gender saja (seluruhnya pria, atau seluruhnya wanita). berseragam hitam dengan aksesoris yang gemerlapan juga ada aksesoris yang khas yaitu kacamata hitam. Menurut cerita, kesenian ini timbul pada masa berkobarnya perang Aceh di jaman Belanda yang kemudian meluas ke daerah lain.

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, tarian Dolalak sekarang sudah diringi dengan musik modern, yaitu keyboard. Penari-penari Dolalak bisa mengalami trance, yaitu suatu kondisi mereka tidak sadar karena sudah begitu larut dalam tarian dan musik. Tingkah mereka bisa aneh-aneh dan lucu.

Dolalak semakin populer di kalangan generasi muda. Hal ini tidak luput dari peran Pemerintah Daerah Purworejo yang terus mengembangkan dan melestarikan kesenian asli daerah Purworejo ini. Di setiap lomba-lomba kesenian tingkat nasional kesenian Dolalak selalu menjuarai. Tarian Dolalak saat ini sudah berkembang pesat bahkan sudah menjadi brand image Kabupaten Purworejo.

Oleh karena itu Dolalak perlu dipatenkan sebagai kesenian asli Indonesia pada umumnya dan menjadi kesenian asli daerah Kabupaten Purworejo pada khususnya.


Kumpulan Tari Dolalak terpopuler
  1. Ojo Dipleroki 
  2. Wes Hewes Hewes 
  3. Nonong 
  4. Lingsir Wengi 
  5. Kempling 
  6. Ikan Cucut 
  7. Jarum-jarum 
  8. Ada Nona 
  9. Bangilun Panjang 
  10. Jarum jarum 2 
  11. Kiprah Jarum Jarum 
  12. Kuwi Opo Kuwi 
  13. Ojo Gawe Gawe 
  14. Prau Layar

Shalat Yang Diperbolehkan Setelah Shalat Subuh dan Ashar

sholat
Dalam hadist 428 Bulughul Maram, kita diperbolehkan shalat setelah shalat subuh. Ini didasari pada matan hadist H.R Ahmad. 

عَنْ جَابِرِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ الْأَسْوَدِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَجْرَ بِمِنًى فَانْحَرَفَ فَرَأَى رَجُلَيْنِ وَرَاءَ النَّاسِ فَدَعَا بِهِمَا فَجِيءَ بِهِمَا تَرْعَدُ فَرَائِصُهُمَا فَقَالَ مَا مَنَعَكُمَا أَنْ تُصَلِّيَا مَعَ النَّاسِ فَقَالَا قَدْ كُنَّا صَلَّيْنَا فِي الرِّحَالِ قَالَ فَلَا تَفْعَلَا إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فِي رَحْلِهِ ثُمَّ أَدْرَكَ الصَّلَاةَ مَعَ الْإِمَامِ فَلْيُصَلِّهَا مَعَهُ فَإِنَّهَا لَهُ نَافِلَةٌ

Dari Jabir bin Yazid bin Al Aswad dari Bapaknya ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat fajar di Mina. Maka ketika beliau berpaling, beliau melihat dua orang laki-laki di belakang (tidak shalat). Beliau kemudian memanggil keduanya, hingga kedua laki-laki itu dibawa ke hadapan Rasulullah dalam keadaan gemetar. Beliau lalu bertanya: "Apa yang menghalangi kalian berdua untuk shalat bersama jama'ah?" kedua laki-laki itu menjawab: "Kami telah menunaikan shalat di perjalanan." Beliau bersabda: "Janganlah kalian berbuat seperti itu. Jika salah seorang dari kalian telah menunaikan shalat di perjalanannya lalu mendapati jama'ah yang sedang shalat bersama imam, maka hendaklah ia turut menunaikan shalat, karena shalat itu baginya adalah nafilah." (H.R. Ahmad).

Diriwayatkan pada hadist tersebut bahwa orang yang sudah shalat subuh boleh shalat subuh lagi, kalau ia mendapati imam yang belum shalat. Bagi orang tersebut, shalat subuh yang keduanya itu merupakan shalat sunah.

Apa yang dijelaskan pada hadist H.R Ahmad adalah merupakan Asbabul Warud yaitu asal kejadiannya, Tapi yang terpakai adalah keumuman lafazhnya yaitu "kalau kita sudah mengerjakan sesuatu shalat (tidak terbatas subuh saja), maka kita boleh atau dianjurkan mengikuti imam/jama'ah yang akan melaksanakan shalat tersebut.

Adapun hadist yang melarang shalat sesudah shalat subuh itu adalah sebagai berikut :


لاَ صَلاَةَ بَعْدَ الصُّبْحِ حَتَّى تَرْتَفِعَ الشَّمْسُ وَلاَ صَلاَةَ بَعْدَ الْعَصْرِ حَتَّى تَغِيْبَ الشَّمْسُ

“Tidak ada shalat setelah subuh sampai matahari tinggi dan tidak ada shalat setelah ashar sampai matahari tenggelam.” (HR. Al-Bukhari no. 586 dan Muslim no. 1920).

Karena tidak ada yang mengkhususkan maka larangan pada hadist diatas berlaku umum, yaitu tidak boleh shalat apa saja (wajib/sunah) setelah shalat subuh dan ashar hingga terbit matahari atau terbenam matahari.

"Shalat apa saja" yang dimaksud adalah shalat yang berbeda jenis, sebab huruf ( لا ) pada hadist diatas adalah Lam Nafihyah lil jinsi yang berfungsi menafikan jenis.

Jadi kalau seseorang shalat subuh lagi setelah shalat subuh, maka yang demikian tidak dapat dikatakan bahwa orang tersebut telah melanggar larangan, sebab shalat yang pertama dan yang kedua adalah sejenis, hanya saja yang pertama berstatus sebagai shalat fardhu/wajib dan yang kedua merupakan nafilah/sunah. Demikian pula untuk shalat-shalat yang lain.

Kesimpulan :
Antara hadist tentang diperbolehkannya shalat setelah shalat subuh (H.R Ahmad) dan hadist tentang pelarangan sholat setelah shalat subuh dan shalat ashar (HR. Al-Bukhari dan Muslim) tidak terdapat pertentangan. 

Shalat yang dilarang setelah shalat subuh dan shalat ashar adalah shalat yang berbeda jenis. Yang terjadi pada hadist HR. Ahmad adalah shalat yang sejenis.

Kenali Penyakit Kusta Sejak Dini, Penderita Kusta Dapat Sembuh Total

penyakit kusta
Penyakit kusta atau lepra (leprosy) atau disebut juga Morbus Hansen, adalah sebuah penyakit infeksi menular kronis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae. Indonesia dikenal sebagai satu dari tiga negara yang paling banyak memiliki penderita kusta. Umumnya penyakit kusta terdapat di negara yang sedang berkembang, dan sebagian besar penderitanya adalah dari golongan ekonomi lemah.

Penyakit ini masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke 4-5 yang diduga dibawa oleh orang-orang India yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan agamanya dan berdagang. Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit kusta atau lepra sebelumnya diketahui hanya disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, ditemukan oleh seorang ilmuwan Norwegia bernama Gerhard Henrik Armauer Hansen pada tahun 1873 sebagai patogen yang menyebabkan penyakit yang telah lama dikenal sebagai lepra.

Pada tahun 2008, ditemukan bakteri Mycobacterium lepromatosis oleh Universitas Texas yang menyebabkan endemik sejenis kusta di Meksiko dan Karibia, yang dikenal lebih khusus dengan sebutan diffuse lepromatous leprosy.

Penyakit kusta adalah tipe penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas; dan lesi pada kulit adalah tanda yang bisa diamati dari luar. Tidak seperti mitos yang beredar di masyarakat, kusta tidak menyebabkan pelepasan anggota tubuh yang begitu mudah, seperti pada penyakit tzaraath.


Tanda-tanda Penyakit Kusta :

Tanda-tanda penyakit kusta bermacam-macam, tergantung dari tingkat atau tipe dari penyakit tersebut. Secara umum, tanda-tanda itu adalah :
  • Adanya bercak tipis seperti panu pada badan/tubuh manusia 
  • Pada bercak putih ini pertamanya hanya sedikit, tetapi lama-lama semakin melebar dan banyak. 
  • Adanya pelebaran syaraf terutama pada syaraf ulnaris, medianus, aulicularis magnus seryta peroneus. Kelenjar keringat kurang kerja sehingga kulit menjadi tipis dan mengkilat. 
  • Adanya bintil-bintil kemerahan (leproma, nodul) yarig tersebar pada kulit 
  • Alis rambut rontok 
  • Muka berbenjol-benjol dan tegang yang disebut facies leomina (muka singa) 


Gejala-gejala umum pada lepra, reaksi :
  • Panas dari derajat yang rendah sampai dengan menggigil. 
  • Kurang Nafsu Makan. 
  • Mual, kadang-kadang disertai muntah. 
  • Cephalgia. 
  • Kadang-kadang disertai iritasi, Infeksi pada buah zakar dan Pleuritis (perandangan pada paru-paru. 
  • Kadang-kadang disertai dengan Nephrosia, Nepritis (kerusakan Ginjal) dan hepatospleenomegali (pembengkakan hati). 
  • Neuritis (peradangan syaraf optik mata).


Pengobatan Untuk Menyembuhkan Penyakit Kusta :

Pengobatan yang efektif terhadap penyakit kusta ditemukan pada akir 1940-an dengan diperkenalkannya dapson dan derivatnya. Bagaimanapun juga, bakteri penyebab lepra secara bertahap menjadi kebal terhadap dapson dan menjadi kian menyebar. Hal ini terjadi hingga ditemukannya pengobatan multiobat pada awal 1980-an dan penyakit ini pun mampu ditangani kembali. 

Pada 1985, kusta masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di 122 negara. Pada Pertemuan Kesehatan Dunia (WHA) ke-44 di Jenewa, 1991, disetujui resolusi untuk menghapus kusta sebagai masalah kesehatan masyarakat pada tahun 2000, dan berusaha untuk ditekan menjadi 1 kasus per 100.000. WHO diberikan mandat untuk mengembangkan strategi penghapusan kusta.

Kelompok Kerja WHO melaporkan Kemoterapi Kusta pada 1993 dan merekomendasikan dua tipe terapi multiobat standar. Yang pertama adalah pengobatan selama 24 bulan untuk kusta lepromatosa dengan rifampisin, klofazimin, dan dapson. Yang kedua adalah pengobatan 6 bulan untuk kusta tuberkuloid dengan rifampisin dan dapson. 

paket obat kusta


Obat terapi multiobat kusta.Sejak 1995, WHO memberikan paket obat terapi kusta secara gratis pada negara endemik, melalui Kementrian Kesehatan. Strategi ini akan berjalan hingga akhir 2010. Pengobatan multiobat masih efektif dan pasien tidak lagi terinfeksi pada pemakaian bulan pertama. Cara ini aman dan mudah. Jangka waktu pemakaian telah tercantum pada kemasan obat.

Di Indonesia sendiri, program penanganan penyakit kusta dapat dilayani disetiap puskesmas dengan tidak dipungut biaya alias gratis. Penderita kusta cukup menyertakan KTP dan KK. Penderita sebaiknya datang ketika mulai mengalami gejala-gejala awal karena akan mudah dan cepat dalam proses penyembuhannya.

Hingga saat ini tidak ada vaksinasi untuk penyakit kusta. Dari hasil penelitian dibuktikan bahwa kuman kusta yang masih utuh bentuknya, lebih besar kemungkinan menimbulkan penularan dibandingkan dengan yang tidak utuh. Jadi faktor pengobatan adalah amat penting dimana kusta dapat dihancurkan, sehingga penularan dapat dicegah.

Hukum Merayakan Ulang Tahun Dalam Agama Islam

ulang-tahun
Merayakan ulang tahun baik perorangan maupun lembaga pada dasarnya tidak ada dalam sunah Rosul, termasuk juga perayaan maulid, sehingga ada yang mengatakan bahwa perayaan ulang tahun termasuk bid'ah (kejadian yang tidak ada pada masa Rosul). Tetapi pembahasan para ulama mengatakan walaupun bid'ah tetapi jika ada rujukannya atau petunjuk dari para ulama bisa saja dilaksanakan. Sebab tidak semua yang tidak pernah ada pada zaman Rosul itu bernilai buruk, tergantung ia punya nilai kebaikan dan kemanfaatan atau tidak. Jika baik dan bermanfaat tidak bertentangan dengan ajaran agama, maka tidak ada alasan untuk mempermasalahkannya.

Contohnya adalah mobil sendiri. Pada zaman Rosulullah dalam melakukan perjalanan jauh selalu menggunakan unta sebagai sarana transportasinya. Tetapi kemudian setelah masa Nabi dan para sahabat berlalu dan kecanggihan teknologi semakin berkembang maka terciptalah mobil yang hingga kini menjadi transportasi utama dalam perjalanan jauh setelah kereta api, pesawat terbang dan jenis kendaraan lainnya; nah pertanyaannya adalah apakah kendaraan (mobil) yang sekarang digunakan adalah bid'ah, atau apakah kita harus selalu menggunakan unta sebagai sarana transportasi seperti pada zaman Nabi dahulu. Jadi itu semua tergantung ijma' ulama membolehkan atau tidak. Dengan demikian, tidak boleh sembarang obral bid'ah, sebab bisa terjerumus dalam kesalahan yang besar.

Jadi kembali lagi, selama di dalam acara tersebut ada unsur-unsur kebaikan, seperti; menyampaikan tahni'ah (ucapan selamat) kepada sesama muslim, menjadi sarana sedekah dan bersyukur kepada Allah, dan berbagai hal positif dan mulia lainnya, maka itu semua boleh dilaksanakan karena dianggap tidak bertentangan dengan syari'at Islam.

Oleh karena itu, apabila acara hari jadi, ulang tahun dan sebagainya itu membawa manfaat, misalnya disitu ada acara pengajian, syukuran, santunan kepada anak yatim, kenapa tidak. Boleh saja. Sebaliknya, apabila didalamnya ada acara yang mengandung kemusyrikan dan kemaksiatan, maka mendatangi acara hari jadi tersebut adalah terlarang. Jadi tergantung manfaat dan madharatnya yang ada didalamnya, itu kaedahnya. 

Namun apabila diawal sudah menduga bahwa didalam acara tersebut ada acara yang makruf (baik) dan ada pula yang mungkar bercampur jadi satu, maka yang diundang kalau sudah tahu di dalamnya ada kemungkaran, sebaiknya tidak perlu datang.


Sumber