Serangga Tomcat - Racunnya Membuat Kulit Melepuh

Serangga Tomcat
Serangga Tomcat merupakan Kumbang Rove yang biasa dikenal di daerah-daerah dengan sebutan Semut Semai, Semut Kayap atau Charlie dari Ordo Coleoptera, family Staphylinidea. Kumbang penjelajah ini tersebar mulai dari Afrika, Amerika dan Asia termasuk Indonesia dan Asia Tenggara.

Hewan ini memiliki bentuk tubuh yang kecil dengan ukuran 7 - 13 mm, badannya berwarna kuning gelap dibagian atas, bagian abdomen dan kepala berwarna gelap, bagian tengah abdomen yang berwarna hijau tua memiliki sepasang sayap keras. Kumbang ini kelihatan merangkak dan menyembunyikan sayapnya. Apabila diganggu, binatang yang menyerupai semut ini akan menaikan bagian abdomennya yang terlihat seperti kalajengking untuk menakuti musuhnya.

Tetapi siapa sangka dari mungil bentuk tubuhnya ternyata hewan ini memiliki jenis racun yang mematikan 12x dari bisa ular kobra. Cairan haemolymph yang terdiri dari pederin yaitu molekul non-protein kompleks dapat menimbulkan rasa panas, nyeri ringan dan kadang diikuti rasa gatal-gatal. Setelah 12 jam kulit yang terkena racun akan mati dan akan timbul gelembung berisi nanah.


Tomcat tidak menyenggat dan menggigit, Tomcat secara otomatis mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung tetapi bisa juga terjadi sentuhan secara tidak langsung yaitu ketika hewan tersebut menyentuh atau menempel pada handuk, sprei, baju atau yang lainnya.



Jika terkena cairan Tomcat, maka kulit yang terkena juga tidak boleh digosok karena akan mempercepat penyebaran racun ke anggota tubuh lainnya. Kulit yang ditempeli Tomcat untuk tidak memecahkannya atau mematikannya di atas kulit, tetapi dibuang menggunakan kertas atau ditiup sampai Tomcat itu pergi. Jika Tomcat dipecah di lantai, segera bersihkan agar tidak mengenai yang lain. Karena paderin lama penguapannya.


Racun Tomcat

Pemusnahan Tomcat sebenarnya memiliki kerugian bagi para petani karena hama wereng cokelat merupakan makanan bagi serangga Tomcat tetapi untuk pencegahan sederhana sebaiknya gunakan pencahayaan yang sedikit di malam hari karena Tomcat gemar/suka dengan pencahayaan yang terang.

Tips jika terjadi kontak dengan serangga Tomcat :
  • Jika bersentuhan dengan serangga Tomcat segara cuci bagian yang terkena dengan sabun dan air, apabila tidak menemukan air gunakan air liur karena air liur mengandung basa meskipun tidak setinggi sabun
  • Luka akibat serangga Tomcat sebaiknya juga dikompres dengan air dingin atau es, dimaksudkan agar mencegah penyebaran racun melalui pembuluh darah. Teorinya dalam keadaan dingin pembuluh darah menyempit sehingga dapat menghambat penyebaran racun
  • Untuk luka ringan dari racun Tomcat bisa mengoleskan dengan salep jenis steriod yang dapat dibeli di Puskesmas dan apotik
  • Jika sudah menjadi bisul gunakan salep yang mengandung antibiotik tetapi dalam penggunaan dioleskan tipis saja jangan terlalu tebal karena kalau terlalu tebal tidak baik untuk kulit
  • Luka yang masih basah akibat racun Tomcat jangan sampai terkena sinar matahari karena mengakibatkan bekas hitam yang sulit dihilangkan