Hukum Melaksanakan Ibadah Haji Dengan Uang Kredit

Ibadah Haji
Haji merupakan kewajiban manusia kepada Allah SWT dan rukun Islam yang kelima bagi orang muslim, baligh, berakal dan yang telah mampu (istitha'ah) yang tentunya harus dipermudah. 

Lalu bagaimana dengan persyaratan bahwa yang wajib menjalankan haji itu harus istitha'ah (mampu) atau berkemampuan melakukannya? "Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup (istitha'ah) mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), bahwa sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam." (QS. Ali-Imran : 97).

Istitha'ah dalam hal ini dijelaskan oleh Rosulullah saw ialah adanya bekal dan kendaraan (zaad wa al rahilah). Bekal adalah pembiayaan membayar biaya perjalanan, biaya akomodasi dan konsumsi di tanah suci, sedangkan kendaraan adalah biaya balik ke negeri asalnya. Selain itu, istitha'ah juga dimaksudkan sebagai kecukupan atas keperluan nafkah bagi keluarga atau orang dibawah tanggungan orang yang hendak berhaji.

Tentang berhaji dengan cara berkredit ini para ulama berbeda pendapat. Pertama pendapat yang membolehkan, diantaranya Dr. Mohd. Daud Bakar, Direktur Eksekutif International Institute of Islamic Finance yang berkedudukan di Kuala Lumpur. Ia berargumentasi bahwa pola pekerjaan dan pendapatan pada zaman dahulu berbeda dengan pola pekerjaan pada zaman sekarang, dimana para pekerja pada zaman sekarang ini telah ada kontrak kerja dengan tempo dan penghasilan yang jelas. 

Sehingga kredit pun bukan sesuatu yang mengkhwatirkan karena merupakan bagian dari pola pekerjaan atau aktifitas ekonomi jaman ini. Juga, tidak ada nash Al-Qur'an dan Hadist yang jelas-jelas melarang seseorang yang bakal menunaikan haji dengan uang cara kredit untuk tujuan memudahkannya, dan mungkin memudahkan keluarganya untuk menunaikan haji.

Menurut pendapat yang lain, bahwa mengenai kebolehan "haji kredit" dengan berbagai alasannya tidak perlu diterima begitu saja. Kita perlu bimbang apakah keinginan untuk "memudahkan diri untuk menjalankan perintah Allah" bukan sekedar keinginan agar mudah melakukan kunjungan dan rekreasi keluarga ke tanah suci. 

Dari pihak bank atau instansi kredit, kita pun sulit membedakan antara keinginan untuk memudahkan umat Islam menjalankan perintah Allah atau hanya keinginan mencari keuntungan dari usaha kredit. Artinya, perlu melakukan usaha selektif antara kredit yang mungkin bisa dibayar dan sekiranya tidak mampu membayar dan antara perkreditan yang mengandung unsur ribawi dengan perkreditan yang murni syari'ah.

Para ulama memang memperbolehkan membayar haji secara kredit tapi harus diselesaikan menjelang keberangkatan haji. Hal ini untuk mengantisipasi kalau-kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada saat orang melaksanakan haji. Adapun hukum haji yang dilaksanakan tetap sah namun sebenarnya tidak diwajibkan yang bersangkutan. 

Artinya yang dilakukan orang yang berhaji dengan pinjaman kredit bukanlah haji yang diwajibkan Allah SWT kepada hambanya, namun umrah biasa yang disunnahkan. Akan tetapi, ibadah hajinya tetap sah dan cukup sehingga pada saat mampu berhaji tidak lagi wajib qadla' (menggantinya) karena ibadah haji dengan uang kredit hukumnya sah dan cukup. 


Dikutip dari Buku Risalah Nahdlatul Ulama Edisi Perdana No. 1/Thn. 1/Jumadil Awal 1428 H/Mei 2007


Dialog Iblis dan Rosulullah - Sebagai Pembukti Bahwa Iblis Musuh Nyata Manusia


Dari Muadz bin Jabal, dari Ibu Abbas: Ketika kami sedang bersama Rasulullah saw di kediaman seorang sahabat Anshar, terdengar panggilan seseorang dari luar rumah, “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan memerlukanku.” Rasulullah saw bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?” Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Rasulullah melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”

Lalu Saidina Umar bin Khattab berkata:“Izinkan aku membunuhnya wahai Rasullulah.” Rasulullah menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan untuk ini, fahamilah apa hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”

Ibnu Abbas ra berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.

Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin”

Rasulullah saw lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah swt, sebagai makhluk terlaknat, apa keperluanmu?”

Iblis menjawab: “ Wahai Muhammad, aku datang kesini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa”.

“Siapa yang memaksamu?”

“Seorang malaikat utusan Allah mendatanganiku dan berkata: Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukan diri. Beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatanganimu. Tanyalah apa yang hendak Kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

Orang yang dibenci Iblis

Rasulullah saw lalu bertannya kepada iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?” Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah makhluk Allah yang paling aku benci.”

“Siapa selanjutnya?” tanya Rasulullah saw.

“Pemuda yang bertaqwa memberikan dirinya mengabdi kepada Allah swt.”

“Lalu Siapa lagi?”

“Orang alim dan wara’ (loyal)”

“Lalu siapa lagi?”

“Orang yang selalu bersuci (juga merujuk kepada orang yang tetap wudu’nya).”

“Siapa lagi?”

“Seorang yang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain?”

“Apa tanda kesabarannya?”

“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang – orang yang sabar.”

“Selanjutnya apa?”

“Orang yang bersyukur”

“Apa tanda kesyukurannya ?”

“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya”.

“Pandanganmu mengenai orang seperti Abu Bakar?”

“Ia tidak menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”

“Umar Bin Khattab ?”

“Demi Allah, setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur (ketakutan).”

“Usman Bin Affan?”

“Aku Malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”

“Ali Bin Abi Thalib?”

“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. Tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali Bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah swt)

Amalan yang Dapat Menyakiti Iblis

“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”

“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”

“Kenapa?”

“Sebab, setiap seorang hamba yang bersujud 1 kali kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat hamba terebut.”

“Jika seorang umatku berpuasa ?”

“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”

“Jika ia berhaji?”

“Aku seperti orang gila.”

“Jika ia membaca Al-Qur’an?”

“Aku merasakan diriku meleleh laksana timah di atas api”

“Jika ia bersedekah?”

“ Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”

“Mengapa boleh jadi begitu ?”

“ Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Iaitu keberkatan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”

“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”

“Suara kuda perang dijalan Allah.”

“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”

“Taubat orang bertaubat (orang yang benar-benar taubatnya).”

“Apa yang dapat membakar hatimu?”

“Istighfar diwaktu siang dan malam.”

“Apa yang dapat mencoreng (melukakan) wajahmu?”

“Sedekah yang diam-diam (contoh mudah ialah tangan kanan bersedekah walhal tangan kiri tidak mengetahui akan sedekah tangan kanan tersebut).”

“Apa yang dapat merosak wajahmu?”

“Solat fajar.”

“Apa yang dapat memukul kepalamu?”

“Solat berjamaah.”

“Apa yang paling mengganggumu?”

“Majlis para ulama.”

“Bagaimana cara makanmu?”

“Dengan tangan kiri dan jariku.”

“Dimanakah kau menaungi anak-anak mu dimusim panas?”

“Dibawah kuku manusia (perintah supaya memendekkan kuku).”

Manusia Yang Menjadi Teman Iblis

Lalu Baginda Rasulullah bertanya lagi: “Siapa temanmu wahai Iblis?”

“Pemakan riba”

“Siapa sahabatmu?”

“Penzina”

“Siapa teman tidurmu?”

“Pemabuk”

“Siapa utusanmu?”

“Tukang sihir (juga merujuk kepada orang yang menyesatkan)”

“Apa yang membuatmu gembira?”

“Bersumpah dengan cerai”

“Siapa kekasihmu?”

“Orang yang meninggalkan Solat Jumaat”

“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”

“Orang yang meninggalkan solatnya dengan sengaja”

Iblis Tidak Berdaya Dihadapan Orang yang Ikhlas

Rasullullah SAW lalu bersabda lagi: “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan ummatku dan menyengsarakanmu.”

“Iblis segera menjawab: “Tidak. Tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga Hari Akhir. Bagaimana Kau mampu berbahagia dengan ummatmu, sementara aku mampu masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak mampu melihatku? Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang mampu membaca dan tidak mampu membaca, yang durjana dan yang soleh, kecuali hamba Allah yang Ikhlas (Mukhlisin).”

“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”

“Tidaklah Kau tahu wahai Muhammad, bahawa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. Jika kau lihat orang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku mampu pastikan bahawa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan serta hatinya masih selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”





Sumber :

  1. Kitab Sajaratul Kaun oleh Muhyidin Ibnu Arabi/Darul ‘Ilmi al – Munawar asy-Syamsiyah, Madinah.
  2. Iblis Dan Alamnya (Musuh Kamu Yang Paling Nyata) oleh Atok Zamany.

Inilah 9 Anak Cucu Setan yang Menggoda Manusia

Umar ra. telah mengatakan, bahwa anak cucu setan ada 9 yang selalu akan menggoda (menjerumuskan) manusia, yaitu :

  1. Setan Zalitun menggoda penghuni pasar dalam jual beli. Dia memancangkan bendera dusta, menipu, membujuk, merayu dan bersumpah.
  2. Setan Watsin suka mengkhianati bayi-bayi.
  3. Setan A'wan suka menggoda raja-raja.
  4. Setan Haffaf suka mendorong minum-minuman keras.
  5. Setan Murah bergerak dibidang musik (seruling)
  6. Setan Lakus menggoda agar menyembah api
  7. Setan Masuth menyebarkan berita-berita palsu/bohong. Dia menyebarluaskan berita bohong lewat lisan-lisan manusia.
  8. Setan Dasim berada dirumah seseorang dan apabila masuk rumah tidak suka membaca salam dan tidak suka menyebut nama-nama Allah. Dia mendorong adanya permusuhan dalam keluarga sehingga terjadi perceraian suami istri, khulu/talak, tebusan dari istri, pukul memukul dan sebagainya.
  9. Setan Walhan selalu mengacaukan manusia dalam berwudhu, shalat dan ibadah-ibadah yang lainnya.


Dalam riwayat lain nama-nama setan yang sembilan itu ialah sebagai berikut :

  • Setan Walhan menggoda manusia dalam berwudhu.
  • Setan Khanzab menggoda manusia dalam shalat.
  • Setan Zalanbur menggoda para pedagang.
  • Setan A'wan menggoda manusia agar berzina.
  • Setan Wasnan menggoda manusia dalam tidur.f. Setan Tabri menggoda manusia yang sakit
  • Setan Dasim menggoda manusia dalam makanan
  • Setan Matun menggoda manusia dalam minuman
  • Setan Abyad menggoda manusia ahli ibadah atau wali.

Keutamaan Mati Syahid dan Golongan yang di Anggap Mati Syahid Selain Orang yang Mati di Jalan Allah

mati syahid
Mati Syahid adalah seorang muslim yang meninggal karena berperang atau berjuang dijalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakaan agama Allah.

7 keutamaan orang yang mati syahid :
  1. Bau darahnya seperti aroma misk
  2. Tetesan darahnya merupakan salah satu tetesan yang paling dicintai Allah
  3. Ingin dikembalikan lagi ke dunia (untuk syahid lagi)
  4. Ditempatkan di Syurga Firdaus yang tertinggi
  5. Arwah Syuhada ditempatkan ditembolok burung hijau
  6. Orang yang mati syahid itu hidup
  7. Syahid itu tidak merasakan sakitnya pembunuhan

Golongan yang mati syahid selain orang yang mati dijalan Allah :

Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Syahid selain orang yang mati dijalan Allah ada 7 golongan, yaitu :
  • Orang yang mati karena muntaber (sakit perut), adalah syahid.
  • Orang yang mati karena tenggelam adalah syahid.
  • Orang yang mati karena perutnya kembung (busung).
  • Orang yang mati karena kolera.
  • Orang yang mati karena terbakar.
  • Orang yang mati karena tertimbun longsor.
  • Perempuan yang mati karena melahirkan."

Selain 7 macam syahid tersebut diatas masih ada lagi yang lainnya antara lain :
  • Mati karena hanyut
  • Mati karena dibuang.
  • Mati karena digigit binatang.
  • Mati karena kepanasan/kehausan.
  • Mati karena diterkam binatang buas.
  • Mati karena terjatuh.
  • Mati diatas kasur dalam rengka perang Sabilillah.
  • Mati terbunuh karena mempertahankan harta atau agamanya atau karena mempertanggungjawabkan amanat, atau karena membela keluarganya.
  • Mati dalam penjara yang ditawan karena dizalimi orang.
  • Mati karena rindu.
  • Mati dalam rangka mencari ilmu.
Terlepas dari semua golongan di atas, niat akhirlah yang menentukan orang tersebut mati syahid atau tidak. Allah yang maha tahu, Allah jua lah yang maha menentukan.
,

Biodata Mantos dan Kumpulan Lengkap Lagu Campursari Ciptaannya


Manthous lahir di Desa Playen, Gunung Kidul pada tahun 1950. Ketika berusia 16 tahun, Manthous memberanikan diri pergi ke Jakarta. Pilihan utamanya adalah hidup ngamen, yang ia anggap mewakili bakatnya. Namun, pada tahun 1969 dia bergabung dengan orkes keroncong Bintang Jakarta pimpinan Budiman BJ. Kemudian, pada tahun tahun 1976, Manthous yang juga piawai bermain bas mendirikan grup band Bieb Blues berciri funky rock bersama dengan Bieb anak Benyamin S. Bieb Blues bertahan hingga tahun 1980. Kemudian, Manthous bergabung dengan Idris Sardi, dalam grup Gambang Kromong Benyamin S. Selain itu, sebelumnya ia pernah juga menjadi pengiring Bing Slamet ketika tampil melawak dalam Grup Kwartet Jaya.

Kelihatannya semua pengalaman inilah yang membuat Manthous menguasai aliran musik apa pun. Dalam khazanah dangdut, bahkan, dia juga menjadi panutan karena mampu mencipta trik-trik permainan bas, yang kemudian ditiru oleh para pemain bas dangdut sekarang.

Pada tahun 1993, Manthous mendirikan Grup Musik Campursari Maju Lancar Gunung Kidul. Garapannya menampilkan kekhasan campursari dengan langgam-langgam Jawa yang sudah ada. Ada warna rock, reggae, gambang kromong, dan lainnya. Ada juga tembang Jawa murni seperti Kutut Manggung, atau Bowo Asmorondono, dengan gamelan yang diwarnai keyboard dan gitar bas.

Bersama grup musik yang berdiri tahun 1993 dan beranggotakan saudara atau rekan sedaerah di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta itu, Manthous menyelesaikan sejumlah volume rekaman di Semarang. Omzet penjualan mencapai 50.000 kaset setiap volume, tertinggi dibanding kaset langgam atau keroncong umumnya pada tahun-tahun pertengahan 1990-an.Di samping menyanyi sendiri dalam kegiatan rekaman itu Manthuos juga menampilkan suara penyanyi Sulasmi dari Sragen, Minul dari Gunungkidul, dan Sunyahni dari Karanganyar.

Beberapa lagunya yang populer di antaranya Anting-anting, Nyidamsari, Gandrung, dan Kutut Manggung. Namun, karya besarnya yang banyak dikenal oleh orang Indonesia adalah Getuk yang pertama kali dipopulerkan oleh Nurafni Octavia. Sampai sebelum akhirnya terkena serangan stroke, Manthous bersama Grup Campursari Maju Lancar Gunungkidul menjadi kiblat bagi para pencinta lagu-lagu langgam Jawa dan campursari.

Tahun 1996, ia terpilih sebagai Seniman Inovatif. oleh Seksi Budaya dan Film PWI Cabang Yogyakarta. Ditahun yang sama, ia mendapat penghargaan dari Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam acara Gelar Budaya Rakyat 1996 di Kota Yogyakarta. Tahun 1999, ia mendapat Penghargaan Seni dari Pemda Propinsi DI Yogyakarta. Dan banyak lagi penghargaan seni baik dari produser maupun instansi terkait yang pernah ia peroleh.

Setelah lebih dari delapan tahun menderita stroke dan sudah beberapa kali menjalani perawatan rumah sakit, Manthous yang berdomisili di Perumahan Bukit Pamulang, Ciputat, Tangerang, Banten ini wafat di Jakarta, 9 Maret 2012, meninggalkan seorang istri dan 4 anak.


Kumpulan Lengkap Lagu Manthous :
  1. Ali-Ali (langgam) 
  2. Anting anting 
  3. Balen 
  4. Bengawan Sore 
  5. Eling Eling Emut 
  6. Esemmu 
  7. Geblek Kulon Progo 
  8. Getun 
  9. Kembang Kecubung 
  10. Kempling 
  11. Langgam Putro Nuswantoro 
  12. Langgam Lego 
  13. Lorobronto 
  14. Lorobronto 2 
  15. Mbah dukun 
  16. Ngimpi 
  17. Nyidamsari 
  18. Ojo Digondeli 
  19. Ojo Lamis 
  20. Ojo Sembrono 
  21. Pak Rebo 
  22. Pamitan 
  23. Pripun 
  24. Sengit 
  25. Setio Tuhu 
  26. Simpang Lima 
  27. Sinom parijotho 
  28. Tahu opo tempe 
  29. Timbangono 
  30. Tak eling eling 
  31. Yen Ing tawang Ono Lintang 

Download Kumpulan Lagu dan Lirik Soundtrack Film Bollywood Mann






Chaaha hai tujhko chahunga har dam
Marke bhee dil se ya pyar na hoga kam
Teree yaad jo aatee hai, mere aansu behte hain
Apna toh milan hoga, pal pal yeh kehte hain
Kya yeh jindaganee hai, bas teree kahanee hai
Bas teree kahanee hai, yeh jo jindaganee hai
Chaaha hai tujhko chahunga har dam
Marke bhee dil se ya pyar na hoga kam

Teree woh baate, woh chahat kee rasme
Jhuthe the vaade, kya jhuthee thee kasme
Jaane tamanna kya yeh sach, hai bas itna keh de
Tut jaaye na lamhe aitbar ke, de koi sila mere intejar ka

Anuradha:
Chaaha hai tujhko chahunga har dam
Marke bhee dil se ya pyar na hoga kam

Teree hu teree jo chaahe kasam le le
Mujhko humrahee too apne gam de de
Saree umar hai mujhko dard judai ka sehna
Raste me khoyee hai manjil meree
Mere sath jayengee mushkile meree


Udit:
Chaaha hai tujhko chahunga har dam
Marke bhee dil se ya pyar na hoga kam

Anuradha:
Too saamne hai mere, phir kyon yeh duree hai
Tujhe kaise batau mai hay kya majburee hai
Yeh bhee koi jina hai sirf aansu pina hai
Sirf aansu pina hai yeh bhee koi jina hai








Chorus: 
Aashiq Ho To Aisa 
Mit Jaye Jo Pyaar Mein 

Udit: 
Sau Baar Janam Lein Tere Liye 
Tere Ishq Mein Mar Jayein 
Jo Kiya Na Ho Kisi Aashiq Ne 
Kuch Aisa Kar Jayein 

Sau Baar Janam Lein Tere Liye 
Tere Ishq Mein Mar Jayein 
Jo Kiya Na Ho Kisi Aashiq Ne 
Kuch Aisa Kar Jayein 

Kehna, Hai Tumse Kehna Hai 
Rehna, Hai Dil Mein Rehna Hai 

Chorus: 
Aa Aa Aa Aa Aa Aa Aaa 
Aa Aa Aa Aa Aa Aa Aaa 
Aa Aa Aa Aa Aa Aa Aaa 
Aa Aa Aa Aa Aa Aa Aaa... 

Hema:
Khamosh Palkon Taley 
Sapney Tumhare Paley 
Tumhi Ho Nazar Mein, Jigar Mein 
Tumhi Ho Sanson Mein 

Udit: 
Tumhi Ho Dua Mein, Sadaa Mein 
Tumhi Ho Baaton Mein 

Hema: 
Kehna, Hai Tumse Kehna Hai 
Rehna, Hai Dil Mein Rehna Hai... 

Udit:
Aao Tumhe Pyaar Doon 
Dono Jahan Vaar Doon 
Pari Ho, Sabaa Ho, Kali Ho 
Machchalti Shabnam Ho 

Hema: 
Koi, Nasha Ho, Fazaa Ho 
Suhana Mausam Ho 

Udit: 
Kehna, Hai Tumse Kehna Hai 
Rehna, Hai Dil Mein Rehna Hai 

Hema: 
Sau Bar Janam Lein Tere Liye 
Tere Ishq Mein Mar Jaayein 

Udit: 
Jo Kiya Na Ho Kisi Aashiq Ne 
Kuch Aisa Kar Jaayein 

Hema: 
Sau Bar Janam Lein Tere Liye 
Tere Ishq Mein Mar Jaayein 

Udit: 
Jo Kiya Na Ho Kisi Aashiq Ne 
Kuch Aisa Kar Jaayein 
Aa Aa, Aa Aa Aa Aa, Hai





Chorus: 
Yeh yeh yeh yeh - Aa aah aah ah-ah aaah 

Boy: 
Kaali naagin ke jaisi, zulfen teri kaali kaali 
Saagar ko motti, aur suraj ko tun deti hai laali 

Repeat above 

Dekhe jo tujhko, man mera bole 
Man mein basi hai, tun haule haule~e~e 
Kaali naagin ke jaisi, zulfen teri kaali kaali 
Saagar ko motti, aur suraj ko tun deti hai laali 
Verse 1 

Boy: 
Gaal hai gore gore, honth hai bhare ras ke pyaale 
Chaal hai beheki beheki, tun kisipe bhi dore daale 

Girl: 
Roop hai thikka thikka 
Rang hai mera sabse aala~a~a~a 
Husn pe marmit-ta hai 
Chaahe-ho koi be~dil~waala 

Boy: 
Dekhe jo tujh ko, man mera bole 
Man mein basi hai, tun haule haule 

Girl: 
Kaali naagin ke jaisi, zulfen meri kaali kaali~i 
Saagar ko motti aur suraj ko mei deti houn laali 
Verse 2 

Girl: 
Mere dil pe hai tere 
Pyar-ka nishaan halka halka~a~a 
Bekaraari ka mere jaam-hai-sanam chalka~chalka~a~a 

Boy: 
Hosh mein na hai koi sab pe hai tera jaadu-jaadu 
Hey kadam baheke baheke khud pe na mera qabu qabu 

Girl: 
Dekhe jo tujhko, man mera bole 
Man mein basaa hai, tun haule ^ haule~e 

Boy: 
Kaali naagin ke jaisi, zulfen teri kaali kaali 
Saagar ko motti, aur suraj ko tun deti hai laali 

Girl: 
Dekhe jo tujhko, man mera bole 
Man mein basaa hai, tun haule haule~e 

Boy: 
Kaali naagin ke jaisi, zulfen teri kaali kaali 
Saagar ko motti aur suraj ko tun deti hai laali 

Girl: 
La-la la-la la 
La-la la-la la-la 
La-la la la-la...






--FEMALE--
Khushiya.n aur ghum sehte hai
phir bhi ye chup rehati hai,
abtak kisi ne na jaana,
zindagi kya kehti hai -- (2)

Apni khabhi to khabhi ajanebi,
Aasoo.n khabhi to khabhi hai hasi.n,

Darr ya khabhi to khabhi tishnegi lageti hai ye to,

Khushiya.n aur ghum sehte hai
phir bhi ye chup rehati hai,
abtak kisi ne na jaana,
zindagi kya kehti hai.

Khamoshiyo.n ki dheemee sada hai,
ye zindagi to rab ki duaa hai,

chud ke kisi ne isko dekha khabhi na,
ehsaas ki hai khushbhoo mehki hawa hai.

--MALE--
Khushiya.n aur ghum sehte hai
phir bhi ye chup rehati hai,
abtak kisi ne na jaana,
zindegi kya kehti hai.

ha ha ha haa mm mm mm mmm

Mann se kaho.n tum,
Mann ki suno tum,
Mann meet koi Mann ka suno tum,
Kuch bhi kahegi duniya,
Duniya ki chudo.

Palko mei.n sajaake jhilmil,
sapane bano.n tum.

--FEMALE--
Khushiya.n aur ghum sehte hai
phir bhi ye chup rehati hai,
abtak kisi ne na jaana,
zindegi kya kehti hai.

--MALE--
Apni khabhi to khabhi ajanebi,

--FEMALE--
Aasoo.n khabhi to khabhi hai hasi,

--MALE--
Darr ya khabhi to khabhi tishnegi

--FEMALE--
lageti hai ye to.

--Both--
Khushiya.n aur ghum sehte hai,
phir bhi ye chup rehati hai,
abtak kisi ne na jaana,
zindegi kya kehti hai.




--FEMALE--
Mann, tera mera mann ek rahe
Tera mera mann

--MALE--
Mohabbat ka matlab samajhne lagaa hoon - 3
Main dil banke tujh mein dhadakne lagaa hoon - 2
Mann, tera mera mann ek rahe
Tera mera mann

--FEMALE--
Mohabbat ka matlab samajhne lagi hoon - 3
Main dil banke tujh mein dhadakne lagi hoon - 2
Mann tera mera mann ek rahe
Tera mera mann

--MALE--
Dekhoon jahan pyar hi pyar ho
Aisa khayaalon ka sansaar ho

--FEMALE--
Nanhe khilauno se bhar jaaye ghar
Ghar ko lage na kisi ki nazar

--MALE--
Yahi soch ke main tapadne lagaa hoon
Main dil banke tujh mein dhadakne lagaa hoon

--FEMALE--
Main dil banke tujh mein dhadakne lagi hoon

--MALE--
Vaadi mein goonjegi shehnaaiya
Mitjaayengi saari tanhaaiya

--FEMALE--
Mehndi mahabal lagaaoongi main
Sindoor sapne sajaaoongi main
Isi arzoo se mahekne lagi hoon
Main dil banke tujh mein dhadakne lagi hoon

--MALE--
Main dil banke tujh mein dhadakne lagaa hoon

--FEMALE--
Mohabbat ka matlab samajhne lagi hoon
Main dil banke tujh mein dhadakne lagi hoon

--MALE--
Main dil banke tujh mein dhadakne lagaa hoon





Nasha Yeh Pyar Ka Nasha Hai
Yeh Meri Baat Yaaron Maano
Nashey Mein Yaar Doob Jao
Raho Na Hosh Mein Deewano
(repeat)

Ke Jabse Maine Tumko Dil Ye De Diya
Mitha Mitha Sa Dard Le Liya
Suno O Priya, Maine Tumko Dil Diya

Chorus:
Nasha Yeh Pyar Ka Nasha Hai
Yeh Meri Baat Yaaron Maano

Udit:
Nashey Mein Yaar Doob Jao
Raho Na Hosh Mein Deewano...
Nazar Se Yoon Mili Nazar
Deewana Main Ho Gaya
Asar Yeh Kya Hua Asar
Kahan Yeh Main Kho Gaya
Behke Behke Kadam
Behka Behka Hai Mann
Cha Gaya Cha Gaya
Mujhpe Deewana Pan
Suno, O Priya
Maine Tumko Dil Diya

Chorus:
Nasha Yeh Pyar Ka Nasha Hai
Yeh Meri Baat Yaaron Maano

Udit:
Nashey Mein Yaar Doob Jao
Raho Na Hosh Mein Deewano...
Jhuki Jhuki Nagaha Mein
Balaa Ki Shokhiyaan Chupi
Khuli Khuli Latoon Mein Bhi, Haye
Ghataa Ki Mastiyaan Ruki
Yeh Haya, Yeh Addaa
Yeh Hasee, Yeh Nayan
De Gaye, De Gaye
Meethi Meethi Chubhan
Suno O Priya
Maine Tumko Dil Diya

Chorus:
Nasha Yeh Pyar Ka Nasha Hai
Yeh Meri Baat Yaaron Maano

Udit:
Nashey Mein Yaar Doob Jao
Raho Na Hosh Mein Deewano
Ke Jabse Maine Tumko Dil Ye De Diya
Mitha Mitha Sa Dard Le Liya
Suno O Priya, Maine Tumko Dil Diya

Chorus:
Nasha Yeh Pyar Ka Nasha Hai
Yeh Meri Baat Yaaron Maano

Udit:
Nashey Mein Yaar Doob Jao
Raho Na Hosh Mein Deewano...
Chorus:
Nasha Yeh Pyar Ka Nasha Hai
Yeh Meri Baat Yaaron Maano
Nashey Mein Yaar Doob Jao
Raho Na Hosh Mein Deewano

Udit:
(repeat chorus)





Boy:
Tinak tin tana, who dhoon to bajaana
Tinak tin naachun mein, gaaye dil, jhoomen zamaana

Girl:
Tinak tin tana, who dhoon to bajaana
Tinak tin naachun mein
Gaaye dil~l~l, jhoomen zama~ana
Verse 1

Boy:
Bulaaye rhun jhun, rhun jhun, rhun jhun karti paayal
Hawa mein urdta urdta aaye maheka aanchal

Girl:
Tujhe batloungi mein-manki saari baatein
Guzaaren kaise kaise maine ye din raaten

Boy:
Mere naino ke darpan mein
Teri yaadon ke aangan mein
Meri saanson mein jeevan mein

Girl:
Sirf teri khushboo hai

Boy:
Sirf tera chahera hai

Girl:
Sirf tera charchaa hai

Boy:
Sirf tera pahera hai

Girl:
Tinak tin tana, who dhoon to bajaana

Boy:
Tinak tin naachu mein, gaaye dil, jhoomen zamaana

Boy:
Tere bina jeena jeena jeena, ab nahin jeena
Judai waala ansoon ab humko nahin peena

Girl:
Tujhe mein alkon palkon mein-apni rakhloungi
Tujhe mein pal-pal pal-pal sachi chaahat do~ungi

Boy:
Tujhe baahon mein bhar lounga
Teri zulfon se khelounga, tere saare gham lelounga

Girl:
Tun hi mera dilbhar hai

Boy:
Tun hi meri dharkan hai

Girl:
Tun hi mera janum hai~

Boy:
Tun hi mera humdum hai

Girl:
Tinak tin taana, who dhoon to bajaana

Boy:
Tinak tin naachun mein, gaaye dil, jhoomen zamaana

Girl:
Tinak tin naachun mein
Gaaye dil, jhoomen zamaaana

Boy:
Hoi, tinak tin naachun mein
Gaaye dil, jhoomen zamaana...






Tips Mengobati/Menyembuhkan Penyakit Gondongan Pada Anak

Penyakit Gondongan
Sudah beberapa hari ini anak kami menderita penyakit gondongan, pembengkakan yang sebelumnya hanya di bawah pipi sebelah kanan kini menjalar ke bagian sebelah kiri, dari pembengkakan itu anak kami susah untuk membuka mulut, badannya panas dan sesekali dia menangis menahan rasa sakit.

Para tetangga banyak menyarankan untuk memberikan blawu (bubuk berwarna biru untuk memcuci pakaian) ada juga yang menyarankan agar membuat kalung dari buah mengkudu dan dikalungkan di lehernya, entah dari mana awal pengobatan itu ada, yang pasti dari mereka cara tersebut memang terbukti berhasil dan sembuh.

Tetapi kami mencoba untuk pengobatan secara medis menanyakan secara detail penyakit anak kami ini kepada dokter. Setelah diperiksa dokter menjelaskan bahwa memang benar anak kami menderita penyakit gondongan. Dokter pun menjelaskan bahwa Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah penyakit menular dimana sesorang terinfeksi oleh virus (Paramyxovirus) yang menyerang kelenjar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.

Jika terlambat dalam penanganannya akan mengakibatkan pembengkakan pada bagian tubuh lain. yang lebih mengerikan lagi jika pembengkakan sudah menjalar ke bagian biji alat kelamin pada penderita kaum pria. mereka akan sulit mendapatkan anak atau bisa mengakibatkan mandul.

"Kami diberikan 3 jenis obat yang berbentuk syrup (karena baru berusia 6 tahun) diantaranya : Metamol (paracetamol), Yusimox (forte Amoxillin) dan Lerzin (Cetizine 2HCI) dan satu lagi yang harus ditebus di apotek yaitu ISPRINOL (Syrup Methisoprinol) sebagai anti virus dari penyakit tersebut. Dokter juga menyarankan agar memberikan makanan lembek saat masa penyembuhan agar kelenjar air liur tidak terlalu banyak keluar yang bisa berakibat buruk bagi si anak".


Demikian yang kami lakukan ketika anak kami menderita penyakit gondongan. Tidak sedikit juga pengobatan yang secara tradisional dapat menyembuhkan penyakit gondongan diantaranya :

Cara pertama :
  • Siapkan beberapa ranting belimbing muda beserta daunnya kira-kira 7 ranting atau lebih . 
  • Siapkan 4 buah bawang merah ukuran sedang . 
  • Campurkan kedua bahan tersebut kemudian tumbuk sampai halus lalu balurkan ramuan tersebut pada tempat yang sakit . Lakukan hal ini secara rutin sampai bengkaknya kempes dan sembuh .

Cara kedua : Siapkan kapur biru atau orang biasanya menyebut dengan nama blawu, campur kapur biru tersebut dengan air secukupnya kemudian balurkan pada tempat yang bengkak / gondongan sampai merata . Lakukan sampai bengkaknya kempes dan sembuh .

Cara Ketiga :
  • 2 Lembar daun simbar menjangan 
  • Garam dan air secukupnya 
  • Dicuci dan digiling halus kemudian diberi garam dan air 
  • Gunakan melumasi bagian yang sakit 2 kali sehari
,

Andy Rubin - Penemu Android (Operation System)

Andy Rubin
Andy Rubin lahir pada tanggal 22 Juni 1946 di New Bedford, Amerika Serikat. Dia adalah pengembang dari Android OS. Sejak kecil, Rubin sudah terbiasa melihat banyak gadget baru. Ini karena ayahnya, seorang psikolog yang banting setir ke bisnis direct marketing, menyimpan produk elektronik yang akan dijualnya di kamar Rubin. Ia memiliki minat besar pada segala hal yang berbau robot. 

Di Carl Zeiss A.G., tempat pertama kali ia bekerja setelah lulus kuliah, Rubin ditempatkan di sebuah divisi robotika, tepatnya pada komunikasi digital antara jaringan dengan perangkat pengukuran dan manufaktur. Setelah dari Carl Zeiss, ia sempat bekerja di bidang robot di sebuah perusahaan di Swiss. 

Karier Rubin di bidang robotika nampaknya semakin cerah, namun hidupnya berubah gara-gara liburan di Cayman Island pada tahun 1989. Saat sedang mengunjungi kepulauan tropis di Jamaika itu, Rubin tak sengaja bertemu dengan seorang bernama Bill Caswell. Pria ini sedang tidur di tepi pantai, terusir dari sebuah cottage setelah bertengkar dengan pacarnya. Andy menawarkan pria itu tempat tinggal dan sebagai balas budi, Casswell menawarkannya pekerjaan. Kebetulan yang menakjubkannya adalah pria itu bekerja di Apple.

Di Apple, Rubin mengalami masa-masa yang menyenangkan. Pada saat itu, Apple masih dalam kondisi baik berkat komputer Macintosh. Budaya Apple pun menular pada diri Rubin. Di sana ia sempat melakukan kejahilan, seperti memprogram ulang sistem telepon sehingga ia bisa berpura-pura sebagai sang CEO, John Sculley. Lelucon seperti itu mungkin akan disukai Steve Jobs, pria yang gemar membuat lelucon lewat telepon, namun ketika itu adalah periode Apple tanpa Jobs.

Dari bagian manufaktur, Rubin pindah ke bagian riset di Apple. Kemudian, pada tahun 1990, Apple melakukan spin off untuk membentuk sebuah perusahaan bernama General Magic dan Rubin ikut di dalamnya. General Magic berfokus pada pengembangan perangkat genggam dan komunikasi. Para engineer yang gila kerja, termasuk Rubin tentunya, berhasil mengembangkan sebuah peranti lunak bernama Magic Cap. Sayangnya, Magic Cap tidak mendapat sambutan dari perusahaan handset dan telekomunikasi. Beberapa yang menerapkan Magic Cap hanya melakukannya sebentar. General Magic pun akhirnya hancur.

Beberapa pengembang di General Magic, bersama beberapa veteran Apple, kemudian mendirikan Artemis Research. Perusahaan ini mengembangkan sesuatu bernama webTV, sebuah upaya awal untuk menggabungkan Internet dengan televisi. Rubin bergabung dengan Artemis untuk ikut mengembangkan webTV tersebut. Saat Microsoft membeli Artemis, di 1997, Rubin pun ikut bergabung dengan perusahaan raksasa itu.

Episode gila khas Rubin kembali terjadi di Microsoft. Rubin membangun sebuah robot yang dilengkapi kamera untuk mengerjai rekan-rekannya. Gilanya, robot itu terhubung ke Internet dan pada satu insiden sempat dibobol oleh pihak di luar Microsoft. Pada tahun 1999, Rubin keluar dari webTV (dan artinya, ia tak lagi menjadi kar­yawan Microsoft). Ia kemudian me­nyewa sebuah toko di Palo Alto, California, dan menyebut toko itu sebagai laboratorium.Di tempat yang penuh dengan berbagai mainan robot koleksi Rubin, lahirlah sebuah ide untuk produk baru. Bersama beberapa rekannya, Rubin kemudian mendirikan Danger Inc. Sukses diraih Danger melalui sebuah perangkat bernama Sidekick. Aslinya, perangkat ini dinamai Danger Hiptop, namun di pasaran ia dikenal sebagai T-Mobile Sidekick.

“Kami ingin membuat sebuah perangkat, kira-kira seukuran batang cokelat, dengan harga di bawah 10 dolar dan bisa digunakan untuk men-scan sebuah benda serta mendapatkan informasi soal benda itu dari Internet. Lalu, tambahkan perangkat radio dan transmiter, jadilah Sidekick,” tutur Rubin soal Sidekick.

Saat ini, Sidekick memang sudah terlihat usang, namun pada masanya, Sidekick adalah sebuah benda yang ganjil dengan konsep teknologi yang melampaui zaman. Perangkat itu, menurut Rubin, merupakan pengakses data dengan kemampuan telepon. Ketika muncul di pasaran, Sidekick harus menghadapi kenyataan bahwa PDA sedang kehilangan pasar. Namun, Rubin menegaskan bahwa Sidekick bukanlah PDA.

“Seharusnya, orang-orang bukan bertanya apakah ini PDA atau ponsel. Mereka harusnya bertanya, apakah ini platform untuk pengembang pihak ketiga? Ini adalah hal yang baru. Ini adalah untuk pertama kalinya sebuah ponsel dijadikan platform untuk pengembang pihak ketiga,” kata Rubin.

Sekarang, apa yang dikatakan Rubin bukan hal aneh lagi. Lihat saja Apple de­ngan jutaan aplikasi pihak ketiga yang hadir di iPhone. Hal lain yang dilakukan Danger, yang pada masa itu belum terpikirkan, adalah menjembatani antara pembuat handset dengan penyedia jaringan. Danger memutuskan untuk berbagi keuntungan dengan T-Mobile dalam layanan Sidekick. Dengan demikian, Danger tak me­ngandalkan penjualan handset sebagai sumber penghasilan satu-satunya, namun juga dari layanannya. Ini membuat perusahaan pembuat perangkat (Danger) memiliki tujuan yang sama dengan penjual perangkat (operator telekomunikasi T-Mobile).

Rubin meninggalkan Danger pada tahun 2004. Pada 2008, perusahaannya itu dibeli oleh Microsoft. Sang raksasa rupanya tertarik untuk memasuki bisnis ponsel dengan lebih a­gresif lagi. Nilai yang ditawarkan pun tidak tanggung-tanggung. Menurut kabar yang beredar Microsoft membeli Danger de­ngan harga 500 juta dolar. Namun, pembelian Danger oleh Microsoft ternyata tidak membawa hasil yang berbunga-bunga.

Para eksekutif yang tersisa dari Danger digabungkan oleh Microsoft ke dalam Mobile Communication Business, dari divisi Entertainment dan Devices. Kemudian, mereka diminta mengembang sebuah ponsel yang dikenal dengan sebutan Project Pink. Targetnya, ponsel ini harus bisa menjadi pesaing iPhone dan BlackBerry. Menurut ComputerWorld, Project Pink menderita penyakit klasik di sebuah per­usahaan besar. Karena proyeknya cukup bergengsi, ia diperebutkan oleh beberapa pihak. Dan lebih parahnya lagi, perkembangannya makin melenceng dari yang diinginkan. Contohnya, awalnya ponsel itu akan dikembangkan dengan basis Java namun kemudian diminta untuk menggunakan sistem operasi Microsoft.

Sayangnya, Windows Phone 7 yang seharusnya bisa digunakan untuk Project Pink, belum siap. Walhasil, saat diluncurkan, ponsel yang akhirnya bernama Microsoft Kin ini menggunakan sistem operasi Windows untuk ponsel yang “lawas”. Sambutan pasar yang dingin pun membuat Kin akhirnya harus ditutup, hanya beberapa bulan sejak diluncurkan.

Nasib layanan Sidekick, yang diwarisi Microsoft dari Danger, juga tak terlalu baik. Dalam satu insiden, yang masih belum diketahui pasti apa penyebabnya, pelanggan Sidekick tiba-tiba kehilangan semua data mereka. Satu hal yang perlu diketahui, semua data pada Sidekick memang disimpan ‘di awan’ (dalam hal ini pada server yang dikelola Microsoft dan bisa diakses melalui Internet). Nah, ketika server itu mengalami gangguan, semua data pengguna Sidekick pun lenyap.

Pada awal tahun 2002, Rubin sempat memberikan sebuah kuliah di Stanford mengenai pengembangan Sidekick. Karena, meski penjualan Sidekick di pasaran tak meledak, perangkat itu dinilai cukup baik dari sisi engineering. Sebuah kebetulan bahwa Larry Page dan Sergei Brin, pendiri Google, ikut hadir dalam kuliah tersebut. Selepas kuliah, Page menemui Rubin untuk melihat Sidekick dari dekat. Rupanya, Page melihat, perangkat itu menggunakan search engine Google. “Keren,” ujar Page.

Ini adalah sebuah titik tolak bagi Page untuk sebuah ide yang dalam beberapa tahun kemudian akan terwujud, sebuah ponsel Google. Kurang lebih dua tahun setelah itu, Rubin telah meninggalkan Danger dan mencoba melakukan hal-hal baru. Termasuk di antaranya mencoba memasuki bisnis kamera digital sebelum akhirnya ia mendirikan Android.

Rubin menginkubasi Android saat ia menjadi enterpreneur-in-residence bersama perusahaan modal ventura Redpoint Ventures di 2004. “Android berawal dari satu ide sederhana, sediakan platform mobile yang tangguh dan terbuka sehingga bisa mendorong inovasi lebih cepat demi keuntungan pelanggan,” ujar Rubin.

Pada Juli 2005, 22 bulan setelah Android berdiri, perusahaan itu ditelan oleh raksasa Google. Rubin pun memilih untuk bergabung dengan Google. Ketika membeli Android Inc., Google tidak menyebutkan dengan rinci berapa harga yang dibayarkan dan apa yang i­ngin dilakukannya dengan perusahaan itu. Bahkan, Google menyebut pembelian itu sebagai akuisisi terhadap sumber daya manusia dan teknologinya saja. Selain Andy Rubin, Google memang meraup banyak orang-orang brilian dari Android. Ini termasuk Andy McFadden (pengembang WebTV bersama Rubin, dan juga pengembang Moxi Digital); Richard Miner (mantan Vice President di perusahaan telekomunikasi Orange); serta Chris White (pendiri Android dan perancang tampilan serta interface WebTV).

Bersama Google, Android diberi kekuatan ekstra. Perusahaan asal Mountain View, California itu kemudian membentuk Open Handset Alliance untuk mengembangkan perangkat bagi Android.

“Google tak bisa melakukan segalanya. dan kami tidak perlu itu. Itulah mengapa kami membentuk Open Handset Alliance dengan lebih dari 34 rekanan,” ujar Rubin.

Perangkat Android yang hadir pasaran memang bukan buatan Google. Petarung kelas berat Android termasuk Motorola, Samsung, dan HTC masing-masing melemparkan ponsel Android andalan mereka ke pasaran.

“Sekadar melemparkan peranti lunak tidaklah cukup,” Rubin menjelaskan, “Anda perlu handset yang dikembanglan untuk peranti lunak ini dan penyedia jaringan yang mau memasarkannya.”

Di AS, Motorola Droid jadi salah satu senjata Verizon Wireless melawan AT&T dengan iPhone-nya. Sedangkan Nexus One, ponsel Android Google buatan HTC, hadir tanpa “ikatan dinas” pada satu operator tertentu.

Kehadiran Android nampaknya beru­saha menggoyang dominasi pasar ponsel di AS. Di Indonesia, Android pun nampak siap jadi primadona setelah muncul de­ngan gegap gempita dalam Indonesia Celullar Show 2010.

“Saya tahu bakal ada FUD (fear, uncertainty, doubt). Namun, kami telah melihat beberapa kompetitor mengikuti apa yang kami lakukan. Jadi sepertinya, kami memang di jalan yang benar,” ujar Rubin.
,

Asal Usul Gelar Haji di Indonesia (Menurut Berbagai Versi)

Gelar Haji
Asal Usul Gelar Haji di Indonesia - Orang Islam Indonesia pada umumnya jika selesai menunaikan Ibadah Haji, maka sering di panggil Pak Haji Fulan atau Ibu Hajah Fulanah, bahkan ada sebagian orang yang dengan sengaja menambahkan gelar Haji di depan namanya untuk penulisan dalam dokumen atau surat-surat penting dengan berbagai alasan, diantaranya ada yang mengatakan itu merupakan Syiar, supaya orang tertarik untuk segera mengikuti menunaikan ibadah haji.

 Ada yang beralasan bahwa Ibadah Haji adalah Ibadah yang besar dan memerlukan biaya besar jadi orang tersebut merasa rugi kalau namanya tidak memakai gelar Haji/Hajah, atau jaman dulu masih sedikit orang yang mampu (dalam hal materi) mengeluarkan biaya untuk menunaikan Ibadah haji, sehingga jarang sekali orang yang bisa melaksanakan haji, maka jika pada suatu desa atau kampung ada orang Islam yang menunaikan Haji dan di kampungnya atau desanya hanya dia satu-satunya yang pernah menunaikan Haji, maka jika di kampung/desa itu di sebutkan Pak Haji (tanpa menyebut nama aslinya) maka sekampung/sedesa pasti tahu siapalah orang yang di maksud Pak Haji itu.

Gelar atau sebutan haji bagi mereka yang telah menunaikan ibadah haji, pada awalnya tidak ada dan sebutan haji ini baru muncul beberapa abad setelah wafatnya Rasulullah saw. Sejarah pemberian gelar haji dimulai pada tahun 654H, pada saat kalangan tertentu di kota Makkah bertikai dan pertikian ini menimbulkan kekacauan dan fitnah yang mengganggu keamanan kota Makkah.

Karena kondisi yang tidak kondusif tersebut, hubungan kota Makkah dengan dunia luar terputus, ditambah kekacauan yang terjadi, maka pada tahun itu ibadah haji tidak bisa dilaksanakan sama sekalai, bahkan oleh penduduk setempat juga tidak. Setahun kemudian setelah keadaan mulai membaik, ibadah haji dapat dilaksanakan. Tapi bagi mereka yang berasal dari luar kota Makkah selain mempersiapkan mental, mereka juga membawa senjata lengkap untuk perlindungan terhadap hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan perengkapan ini para jemaah haji ibaratkan mau berangkat ke medan perang.

Sekembalinya mereka dari ibadah haji, mereka disambut dengan upacara kebesaran bagaikan menyambut pahlawan yang pulang dari medan perang. Dengan kemeriahan sambutan dengan tambur dan seruling, mereka dielu-elukan dengan sebutan "Ya Hajj, Ya Hajj". Maka berawal dari situ, setiap orang yang pulang haji diberi gelar "Haji".



Asal usul Gelar "Haji" di Indonesia

Pada Masa Kerajaan Islam di Nusantara


tanah Sunda



Dikisahkan bahwa Pemeluk agama Islam yang pertama kali di tanah Sunda adalah Bratalegawa putra kedua Prabu Guru Pangandiparamarta Jayadewabrata atau Sang Bunisora penguasa kerajaan Galuh (1357-1371). Ia menjadi raja menggantikan abangnya, Prabu Maharaja (1350-1357) yang gugur dalam perang Bubat yaitu peperangan antara Pajajaran dengan Majapahit.



Bratalegawa memilih hidupnya sebagai seorang saudagar, ia sering melakukan pelayaran ke Sumatra, Cina, India, Srilanka, Iran, sampai ke negeri Arab. Ia menikah dengan seorang muslimah dari Gujarat bernama Farhana binti Muhammad. Melalui pernikahan ini, Bratalegawa memeluk Islam. Sebagai orang yang pertama kali menunaikan ibadah haji di kerajaan Galuh, ia dikenal dengan sebutan Haji Purwa (Atja, 1981:47).


Setelah menunaikan ibadah haji, Haji Purwa beserta istrinya kembali ke kerajaan Galuh di Ciamis pada tahun 1337 Masehi. Di Galuh ia menemui adiknya, Ratu Banawati, untuk bersilaturahmi sekaligus mengajaknya masuk Islam. Tetapi upayanya itu tidak berhasil. Dari Galuh, Haji Purwa pergi ke Cirebon Girang untuk mengajak kakaknya, Giridewata atau Ki Gedeng Kasmaya yang menjadi penguasa kerajaan Cirebon Girang, untuk memeluk Islam. Namun kakaknya pun menolak.

Naskah kuno selain Carita Parahyangan yang mengisahkan orang-orang jaman dulu yang telah berhasil menunaikan ibadah haji adalah Carita Purwaka Caruban Nagari dan naskah-naskah tradisi Cirebon seperti Wawacan Sunan Gunung Jati, Wawacan Walangsungsang, dan Babad Cirebon. Dalam naskah-naskah tersebut disebutkan adanya tokoh lain yang pernah menunaikan ibadah haji yaitu Raden Walangsungsang bersama adiknya Rarasantang. Keduanya adalah putra Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran, dan pernah berguru agama Islam kepada Syekh Datuk Kahpi selama tiga tahun di Gunung Amparan Jati Cirebon.

Setelah cukup berguru ilmu agama Islam, atas saran Syekh Datuk Kahpi, Walangsungsang bersama adiknya Rarasantang berangkat ke Mekah -diduga antara tahun 1446-1447 atau satu abad setelah Bratalegawa- untuk menunaikan ibadah haji dan menambah ilmu agama Islam. Dalam perjalanan ibadah haji itu, Rarasantang dinikahi oleh Syarif Abdullah, Sultan Mesir dari Dinasti Fatimiyah (?), dan berputra dua orang yaitu Syarif Hidayatullah (1448) dan Syarif Arifin (1450). Sebagai seorang haji, Walangsungsang kemudian berganti nama menjadi Haji Abdullah Iman, sementara Rarasantang berganti nama menjadi Hajjah Syarifah Mudaim.

Sementara dari kesultanan Banten, jemaah haji yang dikirim pertama kali adalah utusan Sultan Ageng Tirtayasa. Ketika itu, Sultan Ageng Tirtayasa berkeinginan memajukan negerinya baik dalam bidang politik diplomasi maupun di bidang pelayaran dan perdagangan dengan bangsa-bangsa lain (Tjandrasasmita, 1995:117).

Pada tahun 1671 sebelum mengirimkan utusan ke Inggris, Sultan Ageng Tirtayasa mengirimkan putranya, Sultan Abdul Kahar, ke Mekah untuk menemui Sultan Mekah sambil melaksanakan ibadah haji, lalu melanjutkan perjalanan ke Turki. Karena kunjungannya ke Mekah dan menunaikan ibadah haji, Abdul Kahar kemudian dikenal dengan sebutan Sultan Haji.

Menurut naskah Sajarah Banten diceritakan suatu ketika Sultan Banten berniat mengirimkan utusannya kepada Sultan Mekah. Utusan itu dipimpin oleh Lebe Panji, Tisnajaya, dan Wangsaraja. Perjalanan haji saat itu harus dilakukan dengan perahu layar, yang sangat bergantung pada musim. Biasanya para musafir menumpang pada kapal dagang sehingga terpaksa sering pindah kapal. Perjalanan itu membawa mereka melalui berbagai pelabuhan di nusantara. Dari tanah Jawa terlebih dahulu harus menuju Aceh atau serambi Mekah, pelabuhan terakhir di nusantara yang menuju Mekah. di sana mereka menunggu kapal ke India untuk ke Hadramaut, Yaman, atau langsung ke Jeddah. Perjalanan ini bisa makan waktu enam bulan atau lebih.

Di perjalanan, para musafir berhadapan dengan bermacam-macam bahaya. Musafir yang sampai ke tanah Arab pun belum aman. Pada masa awal perjalanan haji, tidak mengherankan apabila calon jemaah dilepas kepergiannya dengan derai air mata; karena khawatir mereka tidak akan kembali lagi.

Demikian beberapa catatan tentang kaum muslimin Nusantara jaman dulu yang telah berhasil menunaikan ibadah haji. Dari kisah-kisah tersebut nampaknya ibadah haji merupakan ibadah yang hanya terjangkau kaum elit, yaitu kalangan istana atau keluarga kerajaan. Hal ini menunjukkan pada jaman itu perjalanan untuk melaksanakan ibadah haji memerlukan biaya yang sangat besar. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan adanya masyarakat kalangan bawah yang juga telah berhasil menunaikan ibadah haji namun tidak tercatat dalam sejarah. Gelar “Haji” memang pantas bagi mereka.


Pada Masa Pemerintahan Hindia Belanda

Pulau-Onrust

Dahulu di zaman penjajahan belanda, belanda sangat membatasi gerak-gerik umat muslim dalam berdakwah, segala sesuatu yang berhubungan dengan penyebaran agama terlebih dahulu harus mendapat ijin dari pihak pemerintah belanda. Mereka sangat khawatir apabila nanti timbul rasa persaudaraan dan persatuan di kalangan rakyat pribumi, yang akan menimbulkan pemberontakan, karena itulah segala jenis acara peribadatan sangat dibatasi. Pembatasan ini juga diberlakukan terhadap ibadah haji.bahkan untuk yang satu ini belanda sangat berhati-hati, karena pada saat itu mayoritas orang yang pergi haji, ketika ia pulang ke tanah air maka dia akan melakukan perubahan.

Contohnya adalah Muhammad Darwis yang pergi haji dan ketika pulang mendirikan Muhammadiyah, Hasyim Asyari yang pergi haji dan kemudian mendirikan Nadhlatul Ulama, Samanhudi yang pergi haji dan kemudian mendirikan Sarekat Dagang Islam, Cokroaminoto yang juga berhaji dan mendirikan Sarekat Islam. Hal-hal seperti inilah yang merisaukan pihak Belanda. Maka salah satu upaya belanda untuk mengawasi dan memantau aktivitas serta gerak-gerik ulama-ulama ini adalah dengan mengharuskan penambahan gelar haji di depan nama orang yang telah menunaikan ibadah haji dan kembali ke tanah air. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Pemerintahan Belanda Staatsblad tahun 1903.

Di Kepulauan Seribu, di P. Onrust dan P. Khayangan, pemerintahan Hindia-Belanda mendirikan tempat karantina jemaah haji. pulau-pulau tersebut dijadikan sebagai gerbang utama jalur lalu lintas perhajian di Indonesia. Dengan alasan kamuflase "untuk menjaga kesehatan", kadang saat ditemukan adanya jemaah haji yang dinilai berbahaya oleh pemerintah Hindia Belanda, diberi suntik mati dengan alasan beragam. Maka tak jarang banyak yang tidak kembali ke kampung halaman karena di karantina di pulau onrust dan cipir.



Untuk memudahkan pengawasan para jemaah haji, pemerintah Hindia Belanda memberikan cap (gelar) baru kepada mereka, yaitu “Haji”. Memang dari sejarahnya, mereka yang ditangkap, diasingkan, dan dipenjarakan adalah mereka yang memiliki cap haji. Ironis.. itulah asal usul mengapa di negeri kita untuk mereka yang telah berhaji diberi gelar “haji”…. Jadi bertanya-tanya, pantaskah diberi gelar haji setelah mengetahui asal muasal gelar haji ini?



Gelar haji bagi orang muslim yang pergi ke mekah untuk menunaikan ibadah naik haji ternyata hanya ada di indonesia dan malaysia,dinegara" lain tidak ada gelar haji untuk kaum muslimin yg telah melaksanakan ibadah haji tersebut, gelar haji ini pertama kali dibuat oleh bangsa belanda yg wkt itu sedang menjajah indonesia, orang yang telah berangkat haji ke me'kah dan kembali lagi ke indonesia oleh bangsa belanda di tandai di depan namanya dengan huruf " H " yang berarti orang tersebut telah naik haji ke mekah. 



Pemberian gelar tersebut oleh bangsa belanda bukan tanpa maksud, hal ini dikarenakan kebanyakan orang indonesia yg menjadi penentang belanda pada waktu itu yg berani mengajak masyarakat untuk melawan belanda adalah orang" yang baru pulang dari mekkah tersebut, oleh karena itu belanda menandai orang" tersebut dengan huruf " H " di depan namanya, untuk memudahkan mencari orang tersebut apabila terjadi pembrontakan,

Tetapi mengapa di zaman sekarang gelar haji itu menjadi seperti kebanggaan dan pembanding orang yg sudah mampu pergi haji dengan yang belum, bahkan ada beberapa orang yang apabila tidak dipanggil pak haji atau bu haji mereka marah, harusnya orang yg sudah pernah naik haji bisa merubah semua sifat buruk sewaktu ia belum naik haji menjadi kebaikan.