Kewajiban Menghadap Kiblat dalam Sholat

kabah
Yang menjadi landasan pokok dalam masalah menghadap kiblat ketika mendirikan sholat adalah Firman Allah SWT :

وَمِنْ حَيْثُ خَرَجْتَ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَيْكُمْ حُجَّةٌ إِلاَّ الَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنْهُمْ فَلاَ تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِي وَلأُتِمَّ نِعْمَتِي عَلَيْكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

"Dan dari mana saja kamu keluar, maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kalian berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya, agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kalian, kecuali orang-orang yang zalim di antara mereka. Maka janganlah kalian takut kepada mereka tetapi takutlah kepada-Ku. Dan agar Kusempurnakan nikmat-Ku atas kalian, dan supaya kalian mendapat petunjuk." SURAT AL-BAQARAH (2) Ayat 150.

Al-Masjid al-Haram disini maksudnya adalah Ka'bah. Berkenaan dengan masalah ini terdapat beberapa dalil. Diriwayatkan dari Sayyid Ibn 'Abbas r.a. bahwa ia berkata, "Ketika Nabi Muhammad saw. memasuki Baitullah (Ka'bah). beliau berdo'a pada semua sisinya, tetapi tidak melakukan sholat hingga keluar darinya. Setelah keluar, beliau melakukan rukuk dua kali (sholat dua rakaat) didepan Ka'bah. lalu beliau bersabda "Ini Kiblat".

Diriwayatkan dari Sayyidina Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda "Menghadaplah ke Kiblat dan bertakbirlah". Menghadap kiblat merupakan syarat sah sholat kecuali dalam dua keadaan, yaitu ketika keadaan sangat tidak aman, dan ketika melakukan sholat sunat dalam perjalanan.

Dalil boleh tidaknya menghadap kiblat ketika mendirikan sholat (fardhu dan atau sunat) adalah Firman Allah SWT: 

فَإِنْ خِفْتُمْ فَرِجَالاً أَوْ رُكْبَانًا فَإِذَآ أَمِنتُمْ فَاذْكُرُوا اللهَ كَمَا عَلَّمَكُم مَّالَمْ تَكُونُوا تَعْلَمُونَ 

"Jika kamu dalam keadaan takut (bahaya), maka sholatlah sambil berjalan aau berkendaraan." SURAT AL-BAQARAH (2) Ayat 239

Mengenai penafsiran ayat ini, Sayyidina Abdullah bin Umar r.a. mengatakan, "Jika ada rasa takut yang lebih besar daripada itu, hendaklah mereka melakukan sholat sambil berjalan dan berdiri diatas mata kakinya atau sambil berkendaraan, baik menghadap kiblat atau tidak."

Hal ini seperti dikatakan Imam Malik (dalam al-Muwaththa, I:184;dan termaktub dalam al-Bukhari, VIII:199). Nafi' mengatakan, "Menurutku, Abdullah bin Umar mengatakan hal itu semata-mata dari Rosulullah. (Keterangan tersebut bersumber dari Rosulullah saw.)."

Adapun bolehnya tidak menghadap kiblat ketika mendirikan sholat sunat dalam perjalanan, itu didasarkan kepada hadist yang diterima dari Sayyidina Abdullah bin Umar r.a. yang mengatakan, "Rosulullah saw. bertasbih (melakukan sholat sunat) diatas tunggangannya seraya menghadap kemana saja beliau menghadap, dan beliau pun melakukan sholat witir di atas tunggangannya itu. Hanya saja beliau tidak melakukan sholat fardhu diatasnya."

Diriwayatkan juga dari Sayyidina Jabir bin Abdullah r.a., ia mengatakan, Rosulullah saw. melakukan sholat diatas tunggangannya kemana saja tunggangan itu menghadap. Jika beliau saw. akan mendirikan sholat fardhu, beliau turun dan menghadap kiblat."

Al-Hafizh Ibn Hajar al-Asqalani -- dalam buku al-Fath al-Bari (I:503) mengatakan, "Hadist tersebut tidak bolehnya membelakangi kiblat dalam mendirikan sholat fardhu -- dengan ijmak, tetapi seseorang diberi rukhsah jika ia dalam keadaan sangat takut.


Penjelasan :

Imam al-Bukhari (I:502) dalam al-Fath al-Bari dan Imam Muslim dari Sayyidina al-Barra bin Azib r.a., ia mengatakan, "Selama kurang lebih enam belas atau tujuh belas bulan, Rosulullah saw. sholat dengan menghadap ke Bait al-Muqaddas. Beliau sangat berkeinginan menghadap ke Ka'bah. Karenanya, Allah SWT berfirman:

قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاء فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَ حَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهُ وَ إِنَّ الَّذِيْنَ أُوْتُوا الْكِتَابَ لَيَعْلَمُوْنَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ وَ مَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ 

"Sesungguhnya Kami lihat muka engkau menengadah-nengadah ke langit, maka Kami palingkan­ lah engkau kepada kiblat yang engkau ingini. Sebab itu palingkanlah muka engkau ke pihak Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu semua berada palingkanlah mukamu ke pihaknya. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab mengetahui bahwa­sanya itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan tidaklah Allah lengah dari apapun yang kamu amalkan.SURAT AL-BAQARAH (2) Ayat 144

Hingga beliau pun menghadap ke arah Ka'bah...." Yakni, ke arah Masjid al-Haram di Makkah al-Mukarramah.

Imam Nawawi --semoga Allah merahmatinya--dalam Syarh al-Muhadzdzab (III:191) mengatakan, "Etimologi mengatakan bahwa asal kata kiblat adalah al-jihah (arah). Dan Ka'bah itu disebut kiblat karena orang yang melakukan sholat menghadap ke arahnya dan Ka'bah pun menghadap kepada orang yang sholat itu."



Sumber :Buku Sholat Seperti Nabi Saw. (Hasan bin 'Ali as-Saqqaf)
,

Sejarah Kota Bandung dan Tempat Wisatanya

Logo Kota Bandung
Logo Kota Bandung
Motto : Bermartabat (Bersih, Makmur, Taat, dan Bersahabat)
Lokasi : Kota Bandung di Pulau Jawa
Koordinat : 6°54′53.08″S 107°36′35.32″E
Negara : Indonesia
Hari Jadi : 25 September 1810
Pemerintahan : Wali kota H. Dada Rosada, S.H., M.Si
Luas : Total 167,67 km2
Kode telepon : +62 22
Situs web : http://www.bandung.go.id 







Bendera Kota Bandung
Bendera yang digunakan oleh Kota Bandung adalah berdasarkan Surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara Kota Besar Bandung tanggal 8 Juni 1953, Nomor 9938/53.
Bentuk bendera tersebut adalah seperti yang tercantum pada diktum Keputusan tersebut di atas sebagai berikut:
Bendera yang dipergunakan oleh Kota Besar Bandung adalah tiga bidang jalur mendatar, masing-masing berturut-turut dari atas ke bawah berwarna hijau, kuning, dan biru.
Perbandingan-perbandingan antara lebarnya dan jalur-jalur tersebut di bawah huruf ‘a’ urutan dari atas ke bawah adalah 2:1:1.
Perbandingan antara panjang dan lebarnya berbeda itu 7:5. 


Asal Usul Nama Bandung

Daerah yang sekarang dikenal dengan nama Bandung semula adalah ibukota Kerajaan Padjajaran (tahun 1488). Namun dari penemuan arkeologi kuno, kota tersebut adalah rumah bagi Australopithecus, Manusia Jawa. Mereka tinggal di pinggiran sungai Cikapundung sebelah Utara Bandung, dan di pesisir Danau Bandung. Asal usul nama kota "Bandung" sendiri memiliki banyak versinya.
Dalam buku tulisan Haryoto Kunto, dapat ditemukan bahwa kata Bandung, berasal dari kata Bandong, sesuai dengan penemuan sebuah negeri kecil oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva. Dan tercatat pula bahwa Dr. Andries de Wilde, seorang pemilik kebun kopi yang sangat luas di daerah ini, meminang seorang gadis dan kemudian menikahinya yang berasal dari Kampung Banong (di daerah Dago Atas).

Malah ada pula yang berpendapat Kata Bandung berasal dari sebuah nama pohon Bandong ‘Garcinia spec’ (Heyne : 1950 Jilid III, pada halaman 2233, menyebutkan bahwa Bandong ‘Garcinia spec’ sejenis pohon yang tingginya 10 - 15 m dan besar batangnya 15 - 20 cm, dengan batang tak bercabang. Pohon ini dieksploitasi setelah berumur 20 - 30 tahun, dengan cara menoreh kulit kayu sedalam 2 - 3 mm akan mengalirkan cairan kekuning-kuningan. Menurut Wiesner’s Rohstoffe digunakan untuk pengobatan, mewarnai pernis-pernis spirtus, lak emas ‘goudlak’, cat air dan fotografi. Jadi nama Bandung berasal dari Bandong yang sesuai dengan sebuah nama kampung yang telah ditemukan oleh seorang Mardijker bernama Julian de Silva di atas.

Menurut penulis buku Wisata Bumi Cekungan Bandung, T. Bachtiar, Bandung juga artinya adalah persahabatan/perdamaian. Berasal dari Bahasa Kawi, Bandung artinya bersama-sama, bersahabat, bersaing, mendampingi, dan saling tolong menolong.

Mengenai asal-usul nama "Bandung", dikemukakan berbagai pendapat. Sebagian mengatakan bahwa, kata "Bandung" dalam bahasa Sunda, identik dengan kata "banding" dalam Bahasa Indonesia, berarti berdampingan. Ngabanding (Sunda) berarti berdampingan atau berdekatan. Hal ini antara lain dinyatakan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka (1994) dan Kamus Sunda-Indonesia terbitan Pustaka Setia (1996), bahwa kata bandung berarti berpasangan dan berarti pula berdampingan.

Pendapat lain mengatakan, bahwa kata "bandung" mengandung arti besar atau luas. Kata itu berasal dari kata bandeng. Dalam bahasa Sunda, ngabandeng berarti genangan air yang luas dan tampak tenang, namun terkesan menyeramkan. Diduga kata bandeng itu kemudian berubah bunyi menjadi Bandung.

Ada pendapat lain yang menyatakan bahwa kata Bandung berasal dari kata bendung. Pendapat-pendapat tentang asal dan arti kata Bandung, rupanya berkaitan dengan peristiwa terbendungnya aliran Sungai Citarum purba di daerah Padalarang oleh lahar Gunung Tangkuban Parahu yang meletus pada masa holosen (± 6000 tahun yang lalu). Akibatnya, daerah antara Padalarang sampai Cicalengka (± 30 kilometer) dan daerah antara Gunung Tangkuban Parahu sampai Soreang (± 50 kilometer) terendam menjadi sebuah danau besar yang kemudian dikenal dengan sebutan Danau Bandung atau Danau Bandung Purba. Berdasarkan hasil penelitian geologi, air Danau Bandung diperkirakan mulai surut pada masa neolitikum (± 8000 - 7000 sebelum Masehi). Proses surutnya air danau itu berlangsung secara bertahap dalam waktu berabad-abad.


Kependudukan Kota Bandung

Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, di mana penduduknya didominasi oleh etnis Sunda, sedangkan etnis Jawa merupakan penduduk minoritas terbesar di kota ini dibandingkan etnis lainnya.

Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan ada sarana transportasi Kereta api yang dibangun sekitar tahun 1880 yang menghubungkan kota ini dengan Jakarta (sebelumnya bernama Batavia). Pada tahun 1941 tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan Long March Siliwangi, penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada tahun 1950 tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.


Pemerintahan Kota Bandung

Dalam administrasi pemerintah daerah, kota Bandung dipimpin oleh walikota. Sejak 2008, penduduk kota ini langsung memilih walikota beserta wakilnya dalam pilkada, sedangkan sebelumnya dipilih oleh anggota DPRD kotanya.


Perwakilan Pemerintahan Kota Bandung

Sesuai konstitusi yang berlaku DPRD kota Bandung merupakan representasi dari perwakilan rakyat, pada Pemilu Legislatif 2004 sebelumnya anggota DPRD kota Bandung berjumlah 45 orang. Sesuai dengan perkembangan dan pertambahan penduduk maka pada Pemilu Legislatif 2009 anggota DPRD kota Bandung bertambah menjadi 50 orang, yang kemudian tersusun atas perwakilan delapan partai, dan terdiri atas 41 lelaki dan 9 perempuan.


Pariwisata dan Budaya Kota Bandung

Sejak dibukanya Jalan Tol Padaleunyi, kota Bandung telah menjadi tujuan utama dalam menikmati liburan akhir pekan terutama dari masyarakat yang berasal dari Jakarta sekitarnya. Selain menjadi kota wisata belanja, kota Bandung juga dikenal dengan sejumlah besar bangunan lama berarsitektur peninggalan Belanda, diantaranya Gedung Sate sekarang berfungsi sebagai kantor pemerintah provinsi Jawa Barat, Gedung Pakuan yang sekarang menjadi tempat tinggal resmi gubernur provinsi Jawa Barat, Gedung Dwi Warna atau Indische Pensioenfonds sekarang digunakan oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk Kantor Wilayah XII Ditjen Pembendaharaan Bandung, Villa Isola sekarang digunakan Universitas Pendidikan Indonesia, Stasiun Hall atau Stasiun Bandung dan Gedung Kantor Pos Besar Kota Bandung.

Kota Bandung juga memiliki beberapa ruang publik seni seperti museum, gedung pertunjukan dan galeri diantaranya Gedung Merdeka, tempat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika pada tahun 1955, Museum Sri Baduga, yang didirikan pada tahun 1974 dengan menggunakan bangunan lama bekas Kawedanan Tegallega, Museum Geologi Bandung, Museum Wangsit Mandala Siliwangi, Museum Barli, Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Gedung Indonesia Menggugat dahulunya menjadi tempat Ir. Soekarno menyampaikan pledoinya yang fenomenal (Indonesia Menggugat) pada masa penjajahan Belanda, Taman Budaya Jawa Barat (TBJB) dan Rumentang Siang.

Kota ini memiliki beberapa kawasan yang menjadi taman kota, selain berfungsi sebagai paru-paru kota juga menjadi tempat rekreasi bagi masyarakat di kota ini. Kebun Binatang Bandung merupakan salah satu kawasan wisata yang sangat minati oleh masyarakat terutama pada saat hari minggu maupun libur sekolah, kebun binatang ini diresmikan pada tahun 1933 oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda dan sekarang dikelola oleh Yayasan Margasatwa Tamansari. Selain itu beberapa kawasan wisata lain termasuk pusat perbelanjaan maupun factory outlet juga tersebar di kota ini diantaranya, di kawasan Jalan Braga, kawasan Cihampelas, Cibaduyut dengan pengrajin sepatunya dan Cigondewah dengan pedagang tekstilnya. Puluhan pusat perbelanjaan sudah tersebar di kota Bandung, beberapa di antaranya Istana Plaza Bandung, Bandung Supermal, Cihampelas Walk, Paris Van Java Mall, dan Bandung Indah Plaza.

Sementara beberapa kawasan pasar tradisional yang cukup terkenal di kota ini diantaranya Pasar Baru, Pasar Gedebage dan Pasar Andir. Potensi kuliner khususnya tutug oncom, serabi, pepes, dan colenak juga terus berkembang di kota ini. Selain itu Cireng juga telah menjadi sajian makanan khas Bandung, sementara Peuyeum sejenis tapai yang dibuat dari singkong yang difermentasi, secara luas juga dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa.

Kota Bandung dikenal juga dengan kota yang penuh dengan kenangan sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada umumnya, beberapa monumen telah didirikan dalam memperingati beberapa peristiwa sejarah tersebut, diantaranya Monumen Perjuangan Jawa Barat, Monumen Bandung Lautan Api, Monumen Penjara Banceuy, Monumen Kereta Api dan Taman Makam Pahlawan Cikutra.


Berbagai tempat wisata yang ada di kota Bandung :

Gedung antik
  • Gedung Sate, Jl. Diponegoro 
  • Gedung Bank Indonesia, Jl. Braga 
  • Bumi Siliwangi (ISOLA), Jl. Setiabudhi 
  • Balai Kota, Jl. Merdeka 
  • Balai Pakuan, Jl. Kebon Kawung 
  • Pendopo, Jl. Dewi Sartika 

Taman
  • Taman Hutan Djuanda, Jl. Dago Pakar 
  • Taman Lalu Lintas Ade Irma S, Jl. Sumatera 
  • Kebun Binatang, Jl. Tamansari 
  • Taman Cibeunying, Jl. Cibeunying 
  • Taman Maluku, Jl. Maluku 
  • Taman Dewi Sartika, Jl. Merdeka 
  • Taman Gedung Sate, Jl. Cimandiri 
  • Taman Ganesha, Jl. Ganesha 
  • Taman Cilaki, JL. Cilaki 
  • Taman Alun-alun Bandung, Jl. Asia-Afrika 
  • Gedung Sate, Jl. Diponegoro 

Museum, Monumen dan Jalan-jalan Kota
  • Museum Sri Baduga, Jl. BKR No.185 
  • Museum Konferensi Asia-Afrika, Jl. Asia Afrika 
  • Museum Geologi, Jl. Diponegoro 
  • Museum Mandala Wangsit Siliwangi, Jl. Lembong 
  • Museum POS, Jl. Cilaki 
  • Monumen Perjuangan Jawa Barat, Jl. Dipati Ukur 
  • Monumen Bandung Lautan Api, Jl. Tegalega 
  • Monumen Kereta Api, Jl. Stasiun Timur 
  • Jalan Cihampelas 
  • Jalan Dago 
  • Jalan Braga 
  • Jalan LL.RE.Martadinata 

Tempat wisata yang ada sekitar di kota Bandung :
  • Situ Cimanggu; Tempat ini pilihan yang tepat. Merupakan kolam pemandian didaerah perkebunan teh Ciwidey dan merupakan kolam air panas yang dilengkapi dengan kedai minum, pentas kesenian dan fasilitas kesenian. Situ Cimanggu berada 45km arah selatan kota Bandung. 
  • Waduk Saguling; Tak hanya waduk namun juga terdapat Pemandian air panas Cisameng curug jawa sanghiang tiroko. Waduk ini memanfaatkan salah satu sungai terbesar di Jawa Barat, yaitu sungai Citarum. Waduk Sagulung berada diruas jalan Bandung-Cianjur. 
  • Situ Cileunca; Situ yang luasnya sekitar 1400 Hektar ini dikelilingi oleh bukit-bukit yang berpanorama menarik terletak 40km arah selatan kota Bandung temperatur daerah ini berkisar 16-23 derajat celcius. 
  • Situ Ciburuy; Terletak 33km dari arah kota Bandung terkenal dengan alamnya yang khas yaitu bukit-bukit kapur yang menjulang. 
  • Ciater; Tempat pemandian air panas yang bersebelahan dengan gunung Tangkuban Parahu dan dikelilingi oleh perkebunan Teh. 
  • Curug Cisarua; Curug dengan ketinggian 15m berdekatan dengan pasar bunga Cihideung Lembang. 
  • Tangkuban Parahu; Pegunungan dengan pesona kawahnya yang indah dapat dicapai dengan sekitar 1 jam dari pusat kota 25 km arah utara kota Bandung. Begitu sampai bau sulfur yang konon dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit akan menyergap penciuman. Selain kawah utama juga terdapat beberapa kawah kecil lainnya seperti kawah Domas. 
  • Bumi Perkemahan CIKOLE; Bumi Perkemahan Cikole seluas 488 Hektar ini terletak pada ketinggian 1300m diatas permukaan laut. Memiliki fasilitas taman bunga, lapangan, taman area parker dll. Bumi Perkemahan Cikole berada disekitar ruas jalan Bandung-Subang 
  • Bumi Perkemahan Ranca Upas; Komplek Bumi Perkemahan yang berada disekitar tanaman Acalipticus. Berjarak 42 km dari kota Bandung kearah selatan dengan suhu berkisar antara 18-23 derajat celcius. Keberadaan objek wisata ini masih belum banyak dikenal orang,objek wisata punceling,dikunjungi oleh mereka yang senag dengan olahraga jalan kaki,maka tak heran apabila pengunjung yang mendatangi objek ini cenderung berkelompok dan untuk berdarmawisata menikmati keindahan alamnya. 
  • Objek Wisata Kawah Putih; Objek wisata ini belum lama diresmikan untuk dapat dinikmati oleh umum. Sebelumnya Kawah Putih dikenal sebagai daerah tambang belerang, hal ini dapat dilihat dari peninggalan di areal wisata kawah putih, yaitu berupa gua penambangan belerang. Fasilitas yang tersedia di objek wisata ini masih terbatas, yaitu: Parkir,WC umum,Mushola,dan warung-warung penjual makana ringan dan minuman.Letaknya berada di 44 km arah selatan kota Bandung. 
  • Penangkaran Rusa Ranca Upas; Ranca Upas adalah areal yang disediakan bagi perkemahan. Disamping disiapkan untuk perkemahan, Ranca Upas memiliki areal yang dipergunakan untuk penangkaran rusa. 
  • Pemandian Air Panas Cimanggu; Daerah Ciwidey kaya dengan sumber air panas alam, salah satunya dimanfaatkan oleh PERUM Perhutani sebagai sumber air kolam renang Cimanggu. Objek wisata Cimanggu memiliki fasilitas : Tempat parker luas, Arena bermain anak-anak, Kolam renag air panas alam, MCK dan WC umum, Mushola, dan warung penjual makanan ringan dengan minuman. Letaknya berada di 45 km arah selatan kota Bandung. 
  • Pemandian Air Panas Alam Walini; Seperti halnya Cimanggu,Walini yang pula memanfaatkan melimpahnya sumber air panas alam, menyediakan kolam renang panas. Objek wisata ini berada di lingkungan perkebunan the yang berhawa sejuk na segar tepatnya 46 km arah selatan kota Bandung. Walini memiliki fasilitas : Bungalow, Restoran, Tempat Parkir, WC umum. 
  • Situ Patenggang; Situ Patenggang yang memiliki luas areal 140 ha adalah tempat tujuan utama para pengunjung objek wisata daerah Ciwidey. Terletak diantara perkebunan the Rancabali an kawasan hutan Rancabali tepatnya 47 km arah selatan kota Bandung. Situ Patenggang benar-benar memanfaatkan keindahan alam sebagai daya tariknya. Fasilitas yang tersedia adalah: Bungalow, Sepeda Air, Sampan, Kios-Kios penjual cendramata, makanan, minuman, WC, dan Areal parkir.

Hukum Membaca Surah setelah Membaca Al-Fatihah


Imam yang mendirikan sholat sendirian dalam sholat apa pun disunahkan membaca surah Alquran setelah selesai membaca al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua. Dan lebih utama adalah satu surah lengkap.


Diriwayatkan dari Sayyidina Abu Qatadah r.a bahwa Nabi Muhammad saw. pada dua rakaat pertama shalat dzuhur membaca umm al-Kitab (al-Fatihah) dan dua surah. Sedang pada rakaat terakhir hanya membaca umm al-Kitab seraya memperdengarkan bacaannya (membacanya agak keras). Beliau saw. lebih memanjangkan bacaan pada rakaat pertama daripada rakaat kedua. Demikian pula pada sholat Ashar dan sholat Shubuh.

Tersebut pula dalam hadist riwayat Sayyidina Mu'adz yang diriwayatkan oleh Sayyidina Jabir bin Abdullah, ketika ia memanjangkan sholatnya. Ia diperintahkan oleh Nabi Muhammad saw. untuk membaca dua surah yang paling sederhana dari al-Mufashshal (surah yang pendek-pendek).

Al-Hafizh Ibn Hajar dalam al-Fath al-Bari, II:195 - mengatakan bahwa yang paling sahih mengenai surah-surah yang termasuk al-Mufashshal adalah dari mulai surah Qaf sampai akhir Alquran. Surah Qaf merupakan awal surah al-Mufashshal dan yang terpanjang. Makin mendekati surah an-Nas, surah-surahnya semakin pendek. Surah-surah al-Mufashshal yang pertengahan adalah bagian sepertiga kedua diantara surah Qaf dan an-Nas. Hal itu jika kita membaginya menjadi tiga bagian, dan yang paling pendek adalah sepertiga terakhir.

Sumber : Buku Sholat Seperti Nabi Saw (Hasan bin Ali as-Saqqaf)

KISAH NABI ADAM A.S

Allah SWT berkehendak untuk menciptakan Nabi Adam. Allah SWT berfirman kepada para malaikat:


وَ إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيْفَةً قَالُوْا أَتَجْعَلُ فِيْهَا مَن يُفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَ نَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَ نُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّيْ أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ

Dan (ingatlah) tatkala Tuhan engkau berkata kepada Malaikat : Sesungguhnya Aku hendak menjadikan di bumi seorang khalifah. Berkata mereka : Apakah Engkau hendak menjadikan padanya orang yang merusak di dalam nya dan menumpahkan darah, padahal kami bertasbih dengan memuji Engkau dan memuliakan Engkau ? Dia berkata : Sesungguhnya Aku lebih mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. (QS. al- Baqarah: 30)


Terdapat perbedaan pendapat berkenaan dengan makna khilafah (perihal menjadi khalifah) Nabi Adam. Ada yang mengatakan, bahwa ia sebagai khalifah dari kelompok manusia yang pertama-tama datang ke bumi di mana kelompok ini membuat kerusakan dan menumpahkan darah di dalamnya. Ada yang mengatakan, bahwa ia adalah khalifatullah, dengan pengertian bahwa ia sebagai khalifah (utusan Allah) dalam melaksanakan perintah-perintah-Nya dan hukum-hukum-Nya, karena ia adalah utusan Allah yang pertama. Demikianlah yang kami yakini.

Abu Dzar bertanya kepada Rasulullah s.a.w tentang Nabi Adam: "Apakah ia sebagai nabi yang diutus?" Beliau menjawab: "Benar." Beliau ditanya: "Ia menjadi rasul bagi siapa? Sementara di bumi tidak ada seorang pun?" Beliau menjawab: "Ia menjadi rasul bagi anak-anaknya."

Berkenaan dengan ayat 
al- Baqarah: 30, para mufasir memberikan komentar yang beragam. Dalam tafsir al-Manar disebutkan: "Sesungguhnya ayat- ayat ini termasuk ayat-ayat mutasyabihat yang tidak dapat ditafsirkan zahirnya. Sebab, di lihat dari ketentuan dialog (at-Takhathub) ia mengandung konsultasi dari Allah SWT. Tentu yang demikian itu mustahil bagi-Nya. Di samping itu, ia juga mengandung pemberitahuan dari-Nya kepada para malaikat yang kemudian diikuti dengan penentangan dan perdebatan dari mereka. Hal seperti ini tidak layak bagi Allah SWT dan bagi para malaikat-Nya. Saya lebih setuju untuk mengalihkan makna cerita tersebut pada sesuatu yang lain."

Sedangkan dalam tafsir al-Jami' li Ahkamil Qur'an disebutkan: "Sesungguhnya Allah telah memberitahukan kepada para malaikat-Nya, bahwa jika Dia menjadikan ciptaan di muka bumi maka mereka akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah." Ketika Allah berfirman:

"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi, " 
(QS. al-Baqarah: 30)

Mereka bertanya: "Apakah ini adalah khalifah yang Engkau ceritakan kepada kami bahawa mereka akan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah, ataukah khalifah selainnya?" Dalam tafsir Fi Zhilalil Qur'an disebutkan: "Sesungguhnya para malaikat melalui fitrah mereka yang suci yang tidak membayangkan kecuali kebaikan dan kesucian, mereka mengira bahwa tasbih dan menguruskan Allah adalah puncak dari segala wujud. Puncak ini terwujud dengan adanya mereka, sedangkan pertanyaan mereka hanya menggambarkan keheranan mereka, bukan berasal dari penentangan atau apa pun juga."

Kita melihat bagaimana para mufasir berijtihad untuk menyingkap hakikat, lalu Allah SWT menyingkapkan kedalaman dari Al-Quran pada masing-masing dari mereka. Kedalaman Al-Quran sangat mengagumkan. Kisah tersebut disampaikan dalam gaya dialog, suatu gaya yang memiliki pengaruh yang kuat. Tidakkah Anda melihat bahawa Allah SWT berfirman :

Allah SWT berfirman:


ثُمَّاسْتَوَىإِلَىالسَّمَاءوَهِيَ دُخَانٌفَقَالَلَهَاوَلِلْأَرْضِاِئْتِيَاطَوْعًاأَوْكَرْهًاقَالَتَاأَتَيْنَاطَائِعِينَ 

"Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa.' Keduanya menjawab: 'Kami datang dengan suka hati." (QS. Fushshilat: 11)

Apakah seseorang membayangkan bahawa Allah SWT berbicara dengan langit dan bumi, dan bumi dan langit pun menjawabnya sehingga terjadi dialog ini di antara mereka? Sesungguhnya Allah SWT memerintahkan langit dan bumi sehingga keduanya taat. Allah SWT menggambarkan apa yang terjadi dengan gaya dialog hanya untuk meneguhkan dalam fikiran dan menegaskan maknanya serta penjelasannya. Penggunaan gaya dramatis dalam kisah Nabi Adam mengisyaratkan makna yang dalam.


Kita membayangkan bahwa Allah SWT ketika menetapkan penciptaan Nabi Adam, Dia memberitahukan kepada malaikat-Nya dengan tujuan agar mereka bersujud kepadanya, bukan dengan tujuan mengambil pendapat mereka atau bermusyawarah dengan mereka. Maha Suci Allah SWT dari hal yang demikian itu. Allah SWT memberitahukan mereka bahawa Dia akan menjadikan seorang hamba di muka bumi, dan bahawa khalifah ini akan mempunyai keturunan dan cucu-cucu, di mana mereka akan membuat kerusakan di muka bumi dan menumpahkan darah di dalamnya. 

Para malaikat yang suci mengalami kebingungan. Bukankah mereka selalu bertasbih kepada Allah dan mensucikan-Nya, namun mengapa khalifah yang terpilih itu bukan termasuk dari mereka? Apa rahsia hal tersebut, dan apa hikmah Allah dalam masalah ini? Kebingungan malaikat dan keinginan mereka untuk mendapatkan kemuliaan sebagai khalifah di muka bumi, dan kehairanan mereka tentang penghormatan Adam dengannya, dan masih banyak segudang pertanyaan yang tersimpan dalam diri mereka. Namun Allah SWT segera menepis keraguan mereka dan kebingungan mereka, dan membawa mereka menjadi yakin dan berserah diri. Firman-Nya:


"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu tidak ketahui." 
(QS. al-Baqarah: 30)

Ayat tersebut menunjukkan keluasan ilmu Allah SWT dan keterbatasan ilmu para malaikat, yang kerananya mereka dapat berserah diri dan meyakini kebenaran kehendak Allah. Kita tidak membayangkan terjadinya dialog antara Allah SWT dan para malaikat sebagai bentuk pengutusan terhadap Allah dan penghormatan terhadap para malaikat- Nya. Dan kita meyakini bahawa dialog terjadi dalam diri malaikat sendiri berkenaan dengan keinginan mereka untuk mengembang khilafah di muka bumi, kemudian Allah SWT memberitahu mereka bahawa tabiat mereka bukan disiapkan untuk hal tersebut.

Sesungguhnya tasbih pada Allah SWT dan menyucikan-Nya adalah hal yang sangat mulia di alam wujud, namun khilafah di muka bumi bukan hanya dilakukan dengan hal itu. Ia memerlukan karakter yang lain, suatu karakter yang haus akan pengetahuan dan lumrah baginya kesalahan. Kebingungan atau kehairanan ini, dialog yang terjadi dalam jiwa para malaikat setelah diberitahu tentang penciptaan Nabi Adam, semua ini layak bagi para malaikat dan tidak mengurangi kedudukan mereka sedikit pun. Sebab, meskipun kedekatan mereka dengan Allah SWT dan penyembahan mereka terhadap-Nya serta penghormatan-Nya kepada mereka, semua itu tidak menghilangkan kedudukan mereka sebagai hamba Allah SWT di mana mereka tidak mengetahui ilmu Allah SWT dan hikmah-Nya yang tersembunyi, serta alam ghaibnya yang samar. Mereka tidak mengetahui hikmah-Nya yang tinggi dan sebab-sebab perwujudannya pada sesuatu.

Setelah beberapa saat para malaikat akan memahami bahawa Nabi Adam adalah ciptaan baru, di mana dia berbeza dengan mereka yang hanya bertasbih dan menyucikan Allah, dan dia pun berbeza dengan haiwan- haiwan bumi dan makhluk-makhluk yang ada di dalamnya yang hanya menumpahkan darah dan membuat kerosakan. Sesungguhnya Nabi Adam akan menjadi ciptaan baru dan keberadaannya disertai dengan hikmah yang tinggi yang tidak ada seorang pun mengetahuinya kecuali Allah SWT.


Allah SWT berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah kepada-Ku." (QS. adz-Dzariyat: 56)

Ibnu Abbas membaca ayat tersebut: "Liya'rifuun" (agar mereka mengenal Aku). Pengetahuan merupakan tujuan dari penciptaan manusia. Dan barangkali pendekatan yang terbaik berkenaan dengan tafsir ayat tersebut adalah apa yang disampaikan oleh Syekh Muhammad Abduh: "Dialog yang terdapat dalam ayat tersebut adalah urusan Allah SWT dengan para malaikat-Nya di mana Dia menggambarkan kepada kita dalam kisah ini dengan ucapan, pertanyaan, dan jawapan. Kita tidak mengetahui hakikat hal tersebut. Tetapi kita mengetahui bahawa dialog tersebut tidak terjadi sebagaimana lazimnya yang dilakukan oleh sesama kita, manusia."

Para malaikat mengetahui bahawa Allah SWT akan menciptakan khalifah di muka bumi. Allah SWT menyampaikan perintah-Nya kepada mereka secara terperinci. Dia memberitahukan bahawa Dia akan menciptakan manusia dari tanah. Maka ketika Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh di dalamnya, para malaikat harus bersujud kepadanya. Yang harus difahami bahwa sujud tersebut adalah sujud penghormatan, bukan sujud ibadah, kerana sujud ibadah hanya diperuntukkan kepada Allah SWT.

"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: 'Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.' Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)Ku; hendaklah kamu bersyukur dengan bersujud kepadanya. ' Lalu seluruh malikat itu bersujud semuanya, kecuali Iblis. Dia menyombongkan diri dan dia termasuk orang-orang yang kafir. " (QS. Shad: 71-74)

Allah SWT mengumpulkan segenggam tanah dari bumi; di dalamnya terdapat yang berwarna putih, hitam, kuning, coklat dan merah. Oleh kerana itu, manusia memiliki beragam warna kulit. Allah SWT mencampur tanah dengan air sehingga menjadi tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dari tanah inilah Allah menciptakan Nabi Adam. Allah SWT menyempurnakannya dengan kekuasaan-Nya lalu meniupkan roh-Nya di dalamnya, kemudian bergeraklah tubuh Nabi Adam dan tanda kehidupan mulai ada di dalamnya.

Selanjutnya, Nabi Adam membuka kedua matanya dan ia melihat para malaikat semuanya bersujud kepadanya, kecuali satu makhluk yang berdiri di sana. Nabi Adam tidak tahu siapakah makhluk yang tidak mahu bersujud itu. Ia tidak mengenal namanya. Iblis berdiri bersama para malaikat tetapi ia bukan berasal dari golongan mereka. Iblis berasal dari kelompok jin. Allah SWT menceritakan kisah penolakan Iblis untuk sujud kepada Nabi Adam pada beberapa surah. 

"Allah bertanya: 'Hai Iblis, apa yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi? 'Iblis berkata: 'Aku lebih baik daripadanya, kerana Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.' Allah berfirman: 'Maka keluarlah kamu dari syurga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan.' Iblis berkata: 'Ya Tuhanku, bertangguhlah aku sampai hari mereka dibangkitkan.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai kepada hari yang telah ditentukan waktunya (hari kiamat).' Iblis menjawab: 'Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka semua, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.'" (QS. Shad: 75-83)

Nabi Adam mengikuti peristiwa yang terjadi di depannya. Ia merasakan suasana cinta, rasa takut, dan kebingungan. Nabi Adam sangat cinta kepada Allah SWT yang telah menciptakannya dan memuliakannya dengan memerintahkan para malaikat-Nya untuk sujud kepadanya. Adam juga merasa takut saat melihat Allah SWT marah terhadap iblis dan mengusirnya dari pintu rahmat-Nya. Ia merasakan kebingungan ketika melihat makhluk ini yang membencinya, padahal ia belum mengenalnya. Makhluk itu membayangkan bahawa ia lebih baik dari Nabi Adam, padahal tidak ada bukti yang menunjukkan bahawa salah satu dari mereka lebih baik dibandingkan dengan yang lain.

Kemudian alangkah anehnya alasan iblis. Ia membayangkan bahawa api lebih baik dari tanah. Dari mana ia mendapatkan ilmu ini? Seharusnya ilmu ini berasal dari Allah SWT kerana Dialah yang menciptakan api dan tanah dan mengetahui mana di antara keduanya yang paling utama.

Dari dialog tersebut, Nabi Adam mengetahui bahawa iblis adalah makhluk yang memakai atribut keburukan dan sifat yang tercela. Ia meminta kepada Allah SWT agar mengekalkannya sampai hari kebangkitan. Iblis tidak ingin mati. Namun Allah SWT mengetahui bahawa ia akan tetap hidup sampai hari yang ditentukan. Ia akan hidup sampai menjemput ajalnya dan kemudian mati. Nabi Adam mengetahui bahawa Allah SWT telah melaknat iblis dan telah mengusirnya dari rahmat-Nya. Akhirnya, Nabi Adam mengetahui musuh abadinya. Nabi Adam bingung dengan kenekatan musuhnya dan kasih sayang Allah SWT.

Barangkali ada seseorang yang bertanya kepada saya: "Mengapa Anda tidak meyakini terjadi dialog antara Allah SWT dan para malaikat-Nya dan Anda cenderung menakwilkan ayat-ayat tersebut, sedangkan Anda menerima adanya dialog antara Allah dan iblis." Saya jawab: "Sesungguhnya akal menunjukkan kita kepada kesimpulan tersebut. 

Terjadinya dialog antara Allah SWT dan para malaikat-Nya adalah hal yang mustahil kerana para malaikat suci dari kesalahan dan dosa dan keinginan-keinginan manusiawi yang selalu mencari ilmu. Sesuai dengan karakter penciptaan mereka, mereka adalah pasukan yang setia dan mulia. Adapun iblis ia terikat dan tunduk terhadap ketentuan agama, dan karakternya sebagai jin mendekati karakter jenis ciptaan Nabi Adam. Dengan kata lain, bahawa jin dapat beriman dan dapat juga menjadi kafir. 

Sesungguhnya kecenderungan agama mereka dapat saja tidak berfungsi ketika mereka tertipu oleh kesombongan yang palsu sehingga mereka mempunyai gambaran yang salah. Maka dari sisi inilah terjadi dialog. Dialog di sini berarti kebebasan. Tabiat manusia dan jin cenderung untuk menggunakan kebebasannya, sedangkan tabiat para malaikat tidak dapat menggunakan kebebasan. Nabi Adam menyaksikan secara langsung - setelah penciptaannya - kadar kebebasan yang Allah SWT berikan kepada makhluk-Nya yang terkena tanggungjawab. Terjadinya pelajaran ini di depan Nabi Adam mengandung maksud yang dalam.

Allah SWT tidak pernah mencabut kebebasan yang diberikan-Nya kepada iblis. Namun pada akhirnya, iblis tetap sebagai hamba yang kafir. Iblis benar-benar menolak untuk sujud kepada Nabi Adam. Allah SWT mengetahui bahawa ia akan menolak untuk sujud kepada Nabi Adam dan akan menentang-Nya. Bisa saja Allah SWT menghancurkannya atau mengubahnya menjadi tanah namun Allah memberikan kebebasan kepada makhluk-makhluk-Nya yang dibebani tanggung jawab. 

Dia memberikan kepada mereka kebebasan mutlak sehingga mereka bisa saja menolak perintah-Nya. Tetapi yang perlu diperhatikan bahawa keingkaran orang-orang kafir dan orang-orang yang bermaksiat kepada- Nya tidak bererti mengurangi kebesaran kerajaan-Nya dan sebaliknya, keimanan orang-orang mukmin dan kepatuhan orang-orang yang taat tidak bererti menambah kebesaran kekuasaan-Nya. Semua itu kembali kepada mereka.

Adam menyedari bahawa kebebasan di alam wujud adalah merupakan kurniaan yang Allah SWT berikan kepada makhluk-Nya. Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas penggunaan kebebasan itu. Setelah mempelajari pelajaran kebebasan, Nabi Adam mempelajari pelajaran kedua dari Allah SWT, yaitu ilmu. Nabi Adam mengetahui bahawa iblis adalah simbol kejahatan di alam wujud. Sebagaimana ia mengetahui bahawa para malaikat adalah simbol kebaikan, sementara ia belum mengenal dirinya saat itu. Kemudian Allah SWT memberitahukan kepadanya tentang hakikatnya, hikmah penciptaannya, dan rahsia penghormatannya. 

"Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya. " (QS. al-Baqarah: 31)

Allah SWT memberinya rahsia kemampuan untuk meringkas sesuatu dalam simbol-simbol dan nama-nama. Allah SWT mengajarinya untuk menamakan benda-benda: ini burung, ini bintang, ini pohon, ini awan, dan seterusnya. Nabi Adam mempelajari semua nama-nama tersebut. Yang di maksud dengan nama-nama di sini adalah ilmu dan pengetahuan. Allah SWT menanamkan pengetahuan yang luas dalam jiwa Nabi Adam dan keinginan yang terus mendorongnya untuk mengetahui sesuatu. Hasrat untuk menggali ilmu dan belajar juga diwariskan kepada anak- anaknya Nabi Adam. Inilah tujuan dari penciptaan Nabi Adam dan inilah rahsia di balik penghormatan para malaikat kepadanya. Setelah Nabi Adam mempelajari nama benda-benda; kekhususannya dan kemanfaatannya, Allah SWT menunjukkan benda-benda tersebut atas para malaikat-Nya dan berkata:

"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar. " (QS. al-Baqarah: 31)

Yang dimaksud adalah kebenaran mereka untuk menginginkan khilafah. Para malaikat memperhatikan sesuatu yang ditunjukkan oleh Allah SWT kepada mereka, namun mereka tidak mengenali nama-namanya. Mereka mengakui di hadapan Allah SWT tentang kelemahan mereka untuk menamai benda-benda tersebut atau memakai simbol-simbol untuk mengungkapkannya. Para malaikat berkata sebagai bentuk pengakuan terhadap ketidakmampuan mereka:

"Maha Suci Engkau." (QS. al-Baqarah: 32)

Yakni, kami menyucikan-Mu dan mengagungkan-Mu.

"Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada Kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. al-Baqarah: 32)

Yakni, mereka mengembalikan semua ilmu kepada Allah SWT. Allah SWT berkata kepada Adam:

"Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." (QS. al-Baqarah: 33)

Allah SWT ingin berkata kepada para malaikat, bahawa Dia mengetahui kehairanan yang mereka tunjukkan, ketika Dia memberitahu mereka tentang penciptaan Nabi Adam sebagaimana Dia mengetahui kebingungan yang mereka sembunyikan dan sebagaimana juga Dia mengetahui kemaksiatan dan pengingkaran yang disembunyikan oleh iblis.

Para malaikat menyedari bahawa Nabi Adam adalah makhluk yang mengetahui sesuatu yang tidak mereka ketahui. Ini adalah hal yang sangat mulia. Dan para malaikat mengetahui, mengapa Allah memerintahkan mereka untuk bersujud kepadanya sebagaimana mereka memahami rahsia penciptaannya sebagai khalifah di muka bumi, di mana ia akan menguasainya dan memimpin di dalamnya dengan ilmu dan pengetahuan. Yaitu, pengetahuan terhadap Sang Pencipta yang kemudian dinamakan dengan Islam atau iman. Para malaikat pun mengetahui sebab-sebab kemakmuran bumi dan pengubahannya dan penguasaannya, serta semua hal yang berkenaan dengan ilmu-ilmu mated di muka bumi.

Adalah hal yang maklum bahawa kesempurnaan manusia tidak akan terwujud kecuali dengan pencapaian ilmu yang dengannya manusia dapat mengenal Sang Pencipta, dan ilmu-ilmu yang berkenaan dengan alam. Jika manusia berhasil di satu sisi, namun gagal di sisi yang lain maka ia laksana burung yang terbang dengan sayap satu di mana setiap kali ia terbang sayap yang lain mencegahnya.

Nabi Adam mengetahui semua nama-nama dan terkadang ia berbicara bersama para malaikat, namun para malaikat disibukkan dengan ibadah kepada Allah SWT. Oleh kerana itu, Adam merasa kesepian. Kemudian Adam tidur dan tatkala ia bangun ia mendapati seorang perempuan yang memiliki mata yang indah, dan tampak penuh dengan kasih sayang. Kemudian terjadilah dialog di antara mereka:

Adam berkata: "Mengapa kamu berada di sini sebelum saya tidur." Perempuan itu menjawab: "Ya." Adam berkata: "Kalau begitu, kamu datang di tengah-tengah tidurku?" Ia menjawab: 'Ya." Adam bertanya: "Dari mana kamu datang?" Ia menjawab: "Aku datang dari dirimu. Allah SWT menciptakan aku darimu saat kamu tidur." Adam bertanya: "Mengapa Allah menciptakan kamu?" Ia menjawab: "Agar engkau merasa tenteram denganku." Adam berkata: "Segala puji bagi Allah. Aku memang merasakan kesepian."

Para malaikat bertanya kepada Adam tentang namanya. Nabi Adam menjawab: "Namanya Hawa." Mereka bertanya: "Mengapa engkau menamakannya Hawa, wahai Adam?" Adam berkata: "kerana ia diciptakan dariku saat aku dalam keadaan hidup."

Nabi Adam adalah makhluk yang suka kepada pengetahuan. Ia membagi pengetahuannya kepada Hawa, di mana ia menceritakan apa yang diketahuinya kepada pasangannya itu, sehingga Hawa mencintainya. 

"Dan Kami berfirman: 'Hai Adam, tinggallah kamu dan isterimu di syurga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.'" (QS. al- Baqarah: 35)

Kita tidak mengetahui tempat syurga ini. Al-Quran tidak membicarakan tempatnya, dan para mufasir berbeda pendapat tentang hal itu. Sebagian mereka berkata: "Itu adalah syurga yang bakal dihuni oleh manusia (jannah al-Ma'wa) dan tempatnya di langit." Namun sebagian lagi menolak pendapat tersebut. Sebab jika ia adalah jannah al-Ma'wa maka iblis tidak dapat memasukinya dan tidak akan terjadi kemaksiatan di dalamnya. Sebagian lagi mengatakan: "Ia adalah syurga yang lain, yang Allah ciptakan untuk Nabi Adam dan Hawa." Bahkan ada juga yang berpendapat bahwa ia adalah syurga (taman) dari taman-taman bumi yang terletak di tempat yang tinggi. Dan sekelompok mufasir yang lain menganjurkan agar kita menerima ayat tersebut apa adanya dan menghentikan usaha untuk mencari hakikatnya. Kami sendiri sependapat dengan hal ini. Sesungguhnya pelajaran yang dapat kita ambil berkenaan dengan penentuan tempatnya tidak sedikit pun menyamai pelajaran yang dapat kita ambil dari apa yang terjadi di dalamnya.

Nabi Adam dam Hawa memasuki syurga dan di sana mereka berdua merasakan kenikmatan manusiawi semuanya. Di sana mereka juga mengalami pengalaman-pengalaman yang berharga. Kehidupan Nabi Adam dan Hawa di syurga dipenuhi dengan kebebasan yang tak terbatas. Dan Nabi Adam mengetahui makna kebahagiaan yang ia rasakan pada saat ia berada di syurga bersama Hawa. Ia tidak lagi mengalami kesepian. Ia banyak menjalin komunikasi dengan Hawa. Mereka menikmati nyanyian makhluk, tasbih sungai-sungai, dan muzik alam sebelum ia mengenal bahawa alam akan disertai dengan penderitaan dan kesedihan. Allah SWT telah mengizinkan bagi mereka untuk mendekati segala sesuatu dan menikmati segala sesuatu selain satu pohon, yang barangkali ia adalah pohon penderitaan atau pohon pengetahuan. Allah SWT berkata kepada mereka sebelum memasuki syurga:

"Dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.'" (QS. al-Baqarah: 35)

Nabi Adam dan Hawa mengerti bahawa mereka dilarang untuk memakan sesuatu dari pohon ini, namun Nabi Adam adalah manusia biasa, dan sebagai manusia ia lupa dan hatinya berbolak-balik serta tekadnya melemah. Maka iblis memanfaatkan kemanusiaan Nabi Adam dan mengumpulkan segala kedengkiannya yang disembunyikan dalam dadanya. Iblis terus berusaha membangkitkan was-was dalam diri Nabi Adam.

Apakah aku akan menunjukkan kepadamu pohon keabadian dan kekuasaan yang tidak akan sirna? Nabi Adam bertanya-tanya dalam dirinya. Apa yang akan terjadi seandainya ia memakan buah tersebut, barangkali itu benar-benar pohon keabadian. Nabi Adam memang memimpikan untuk kekal dalam kenikmatan dan kebebasan yang dirasakannya dalam syurga.

Berlalulah waktu di mana Nabi Adam dan Hawa sibuk memikirkan pohon itu. Kemudian pada suatu hari mereka menetapkan untuk memakan pohon itu. Mereka lupa bahawa Allah SWT telah mengingatkan mereka agar tidak mendekatinya. Mereka lupa bahawa iblis adalah musuh mereka sejak dahulu. Nabi Adam menghulurkan tangannya ke pohon itu dan memetik salah satu buahnya dan kemudian memberikannya kepada Hawa. Akhirnya mereka berdua memakan buah terlarang itu.

"Dan derhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia." (QS. Thaha: 121)

Tidak benar apa yang disebutkan oleh kitab-kitab kaum Yahudi bahawa Hawa menggoda Nabi Adam yang kerananya ia bertanggungjawab terhadap pemakanan buah itu. Nas Al-Quran tidak menyebut Hawa, namun ia menyebut Nabi Adam sebagai orang yang bertanggungjawab atas apa yang terjadi. Demikianlah setan disalahkan dan Nabi Adam juga disalahkan kerana kesombongan. Salah seorang dari mereka menghina manusia, dan yang lain ingin menjadi tandingan bagi Allah SWT dalam hal kekekalan.

Belum selesai Nabi Adam memakan buah tersebut sehingga ia merasakan penderitaan, kesedihan, dan rasa malu. Berubahlah keadaan di sekitarya dan berhentilah muzik indah yang memancar dari dalam dirinya. Ia mengetahui bahawa ia tak berpakaian, demikian juga isterinya. Akhirnya, ia mengetahui bahawa ia seorang lelaki dan bahawa isterinya seorang wanita. Ia dan isterinya mulai memetik daun-daun pohon untuk menutup tubuh mereka yang terbuka. Kemudian Allah SWT mengeluarkan perintah agar mereka turun dari syurga.

Nabi Adam dan Hawa turun ke bumi. Mereka keluar dari syurga. Nabi Adam dalam keadaan sedih sementara Hawa tidak henti-hentinya menangis. kerana ketulusan taubat mereka, akhirnya Allah SWT menerima taubat mereka dan Allah SWT memberitahukan kepada mereka bahawa bumi adalah tempat mereka yang asli, di mana mereka akan hidup di dalamnya, mati di atasnya, dan akan dibangkitkan darinya pada hari kebangkitan. 

"Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. " (QS. al-A'raf: 25)

Kemudian Allah SWT menceritakan kisah tentang pelajaran ketiga yang diperoleh Nabi Adam selama keberadaannya di syurga dan setelah keluarnya ia darinya dan turunnya ia ke bumi.

"Dan Sesungguhnya telah Kami perintahkan kepada Adam dahulu, maka ia lupa (akan perintah itu), dan tidak Kami dapati padanya kemahuan yang kuat. Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: 'Sujudlah kamu kepada Adam,' maka mereka sujud kecuali Iblis. la membangkang. Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (Iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari syurga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak pula akan di timpa panas matahari di dalamnya.' Kemudian setan membisikkan fikiran jahat kepadanya, dengan berkata: 'Hai Adam, mahukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa ?' Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu tampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) syurga, dan derhakalah Adam dan sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. Allah berfirman: 'Turunlah kamu berdua dari syurga bersama-sama, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.'" (QS. Thaha: 115-123)

Sebahagian orang menganggap bahawa Nabi Adam keluar dari syurga kerana kesalahannya dan kemaksiatannya. Ini adalah anggapan yang tidak benar kerana Allah SWT berkehendak menciptakan Nabi Adam di mana Dia berkata kepada malaikat: "Sesungguhnya aku akan menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Dan Dia tidak mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya aku akan menjadikan khalifah di syurga."

Tidaklah turunnya Nabi Adam ke bumi sebagai penurunan penghinaan tetapi ia merupakan penurunan kemuliaan sebagaimana dikatakan oleh kaum sufi. Allah SWT mengetahui bahawa Nabi Adam dan Hawa akan memakan buah itu, dan selanjutnya mereka akan turun ke bumi. Allah SWT juga mengetahui bahawa setan akan merampas kebebasan mereka. Pengalaman merupakan dasar penting dari proses menjadi khalifah di muka bumi agar Nabi Adam dan Hawa mengetahui - begitu juga keturunan mereka - bahawa setan telah mengusir kedua orang tua mereka dari syurga, dan bahawa jalan menuju syurga dapat dilewati dengan ketaatan kepada Allah SWT dan permusuhan pada setan.

Apakah dikatakan kepada kita bahawa manusia adalah makhluk yang terpaksa, dan bahawa Nabi Adam terpaksa atau dipaksa untuk berbuat kesalahan sehingga ia keluar dari syurga dan kemudian turun ke bumi? Sebenarnya anggapan ini tidak kalah bodohnya dari anggapan pertama. Sebab, Nabi Adam merasakan kebebasan sepenuhnya, yang kerananya ia mengembang tanggung jawab dari perbuatannya. Ia derhaka dan memakan buah tersebut sehingga Allah SWT mengeluarkannya dari syurga. 

Maksiat yang dilakukannya tidak berlawanan dengan kebebasannya, bahkan keberadaannya yang asli bersandar kepada kebebasannya. Alhasil, Allah SWT mengetahui apa yang bakal terjadi. Dia mengetahui sesuatu sebelum terjadinya sesuatu itu. Pengetahuan-Nya itu bererti cahaya yang menyingkap, bukan kekuatan yang memaksa. Dengan kata lain, Allah SWT mengetahui apa yang akan terjadi, tetapi Dia tidak mencegahnya atau mendorongnya agar terjadi. Allah SWT memberikan kebebasan kepada hamba-hamba-Nya dan semua makhluk-Nya. Yang demikian itu berkenaan dengan hikmah-Nya yang tinggi dalam memakmurkan bumi dan mengangkat khalifah di dalamnya.

Nabi Adam memahami pelajaran ketiga. Ia memahami bahawa iblis adalah musuhnya. Secara pasti ia mengerti bahawa iblis adalah penyebab ia kehilangan nikmat dan penyebab kehancurannya. Ia mengerti bahawa Allah SWT akan menyeksa seseorang jika ia berbuat maksiat, dan bahawa jalan menuju ke syurga dapat dilewati dengan ketaatan kepada Allah SWT. Ia memahami bahawa Allah SWT menerima taubat, memaafkan, menyayangi, dan memilih. Allah SWT mengajari mereka agar beristighfar dan mengucapkan:

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, nescayalah pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. al- A'raf: 23)

Allah SWT menerima taubatnya dan memaafkannya serta mengirimnya ke bumi. Nabi Adam adalah Rasul pertama bagi manusia. Mulailah kehidupan Nabi Adam di bumi. Ia keluar dari syurga dan berhijrah ke bumi, dan kemudian ia menganjurkan hal tersebut (hijrah) kepada anak-anaknya dan cucu-cucunya dari kalangan nabi. Sehingga setiap nabi memulai dakwahnya dan menyuruh kaumnya dengan cara keluar dari negerinya atau berhijrah. Di sana Nabi Adam keluar dari syurga sebelum kenabiannya, sedangkan di sini (di bumi) para nabi biasanya keluar (hijrah) setelah pengangkatan kenabian mereka.

Nabi Adam mengetahui bahawa ia meninggalkan kedamaian ketika keluar dari syurga. Di bumi ia harus menghadapi penderitaan dan pergelutan, di mana ia harus menanggung kesulitan agar dapat makan, dan ia harus melindungi dirinya dengan pakaian dan senjata, serta melindungi isterinya dan anak-anaknya dari serangan binatang buas yang hidup di bumi. Sebelum semua itu dan sesudahnya, ia harus meneruskan pertempurannya dengan pangkal kejahatan yang menyebabkannya keluar dari syurga, yaitu syaitan. Di bumi, syaitan membuat waswas kepadanya dan kepada anak-anaknya sehingga mereka masuk dalam neraka Jahim. Pertempuran antara pasukan kebaikan dan pasukan kejahatan di bumi tidak akan pernah berhenti. Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk Allah SWT, ia tidak akan merasakan ketakutan dan kesedihan, dan barang siapa yang bermaksiat kepada Allah SWT dan mengikuti makhluk api, iblis, maka ia akan bersamanya di neraka.

Nabi Adam mengerti semua ini. Ia menyedari bahawa penderitaan akan menyertai kehidupannya di atas bumi. Satu-satunya yang dapat meringankan kesedihannya adalah, bahawa ia menjadi penguasa di bumi, yang kerananya ia harus menundukkannya, memakmurkannya, dan membangunnya serta melahirkan keturunan yang baik di dalamnya, sehingga mereka dapat mengubah kehidupan dan membuatnya lebih baik. Hawa melahirkan dalam satu perut seorang lelaki dan seorang perempuan, dan pada perut berikutnya seorang lelaki dan seorang perempuan, maka dihalalkan perkahwinan antara anak lelaki dari perut pertama dengan anak perempuan dari perut kedua. Akhirnya, anak-anak Nabi Adam menjadi besar dan menikah serta memenuhi bumi dengan keturunannya.

Nabi Adam mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT. Nabi Adam menyaksikan kecenderungan pertama dari anaknya terhadap pangkal kejahatan, yaitu iblis sehingga terjadilah kejahatan pembunuhan yang pertama kali di muka bumi. Salah seorang anak Nabi Adam membunuh saudara kandungnya sendiri. Anak yang jahat itu membunuh saudaranya yang baik. 

Allah berfirman: "Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka di terimalah dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). (QS. al-Maidah: 27)

Dikatakan bahawa pembunuh ingin merebut isteri saudara kandungannya untuk dirinya sendiri. Nabi Adam memerintahkan mereka berdua untuk menghadirkan korban lalu setiap dari mereka menghadirkan korban yang dimaksud. Allah SWT menerima korban dari salah satu dari mereka dan menolak korban yang lain:

"Ia (Qabil) berkata: 'Aku pasti membunuhmu.' Berkata Habil: 'Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa. Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan sekalian alam. (QS. al-Maidah: 27-28)

Perhatikanlah bagaimana Allah SWT menyampaikan kepada kita kalimat- kalimat yang diucapkan oleh anak Nabi Adam yang terbunuh sebagai syahid, dan ia menyembunyikan kalimat-kalimat yang diucapkan oleh si pembunuh. Si pembunuh mengangkat tangannya sambil mengancam, namun calon korban pembunuhan itu berkata dengan tenang:

Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan membawa dosa membunuhku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang- orang yang dhalim. " (QS. al-Maidah: 29)

Selesailah percakapan antara mereka berdua dan anak yang jahat itu membiarkan anak yang baik beberapa saat. Setelah beberapa hari, saudara yang baik itu tidur di tengah-tengah hutan yang penuh dengan pohon. Di hutan itu, keledai tua mati dan dagingnya dimakan oleh burung Nasar dan darahnya ditelan oleh bumi. Yang tersisa hanya tulang belulang berserakan di tanah. Kemudian saudaranya yang jahat membawanya menuju saudara kandungnya yang sedang tidur, lalu ia mengangkat tangannya dan menjatuhkan dengan keras dan cepat. 

Anak laki-laki baik itu tampak pucat wajahnya ketika melihat darah mengucur darinya, lalu ia bangun. Ia bermimpi saat tidur. Lalu si pembunuh menghantam saudaranya sehingga tidak tampak lagi gerakan dari tubuhnya. Si pembunuh puas bahawa saudara kandungnya benar-benar mati. Pembunuh itu berdiri di depan korban dengan tenang dan tampak pucat wajahnya.

Rasulullah saw bersabda: "Setiap orang yang membunuh jiwa yang tak berdosa maka anak Adam yang pertama akan juga menanggung dosanya kerana ia yang pertama kali mengajarkan pembunuhan." Si pembunuh terduduk di depan saudaranya dalam keadaan berlumuran darah. Apa yang akan dikatakannya terhadap Nabi Adam, ayahnya, jika ia bertanya kepadanya tentang hal itu. Nabi Adam mengetahui bahawa mereka berdua keluar bersama-sama lalu mengapa ia kembali sendinan. Seandainya ia mengingkari pembunuhan terhadap saudaranya itu di depan ayahnya, maka di manakah ia dapat menyembunyikan jasadnya, dan di mana ia dapat membuangnya? Saudaranya yang terbunuh itu merupakan manusia yang pertama kali mad di muka bumi sehingga tidak diketahui bagaimana cara menguburkan orang yang mati. Pembunuh itu membawa jasad saudara kandungnya dan memikulnya. 

Tiba-tiba keheningan itu dipecah dengan suara burung yang berteriak sehingga ia merasa ketakutan. Pembunuh itu menoleh dan menemukan seekor burung gagak yang berteriak di atas bangkai burung gagak yang mati. Burung gagak yang hidup meletakkan bangkai burung gagak yang mad di atas tanah lalu ia mulai menggali tanah dengan paruhnya dan kedua kakinya. Kemudian ia mengangkatnya dengan paruhnya dan meletakkannya dengan lembut dalam kuburan. Lalu ia menimbunkannya di atas tanah. Setelah itu, ia terbang di udara dan kembali berteriak. Si pembunuh berdiri dan ia mundur untuk meraih jasad saudara kandungnya dan kemudian berteriak:

"Berkata Qabil: 'Aduhai, celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan saudaraku ini?" (QS. al-Maidah: 31)

Ia mulai merasakan kesedihan yang sangat dalam atas apa yang telah dilakukannya terhadap saudaranya. Ia segera menyadari bahawa ia adalah orang yang paling buruk dan paling lemah. Ia telah membunuh orang yang paling utama dan paling kuat. Anak Nabi Adam berkurang satu dan iblis berhasil "mencuri" seorang anak Nabi Adam. Bergetarlah tubuh si pembunuh dan ia mulai menangis dengan keras, lalu ia menggali kuburan saudara kandungnya. Ketika mendengar kisah tersebut Nabi Adam berkata:

"Ini adalah perbuatan syaitan. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata." (QS. al-Qashash: 15)

Nabi Adam merasakan kesedihan mendalam atas hilangnya salah satu anaknya. Salah seorang dari mereka mad dan yang lain dikuasai oleh syaitan. Nabi Adam salat untuk anaknya yang mati, dan kemudian ia kembali menjalani kehidupannya di muka bumi. Beliau adalah manusia yang bekerja dan mengalami penderitaan. Seorang Nabi yang menasihati anak-anaknya dan cucu-cucunya, serta mengajak mereka untuk menyembah Allah SWT. Beliau menceritakan kejahatan iblis kepada mereka, dan meminta kepada mereka agar berhati-hati darinya. Beliau menceritakan pengalaman pribadinya bersama iblis kepada mereka, dan menceritakan kehidupannya bersama anaknya yang tega membunuh saudara kandungnya sendiri.

Nabi Adam telah menjadi dewasa, lalu tahun demi tahun datang silih berganti sehingga anak-anaknya tersebar di bumi, lalu datanglah waktu malam di atas bumi. Angin bertiup sangat kencang. Dan bergoncanglah daun-daun pohon tua yang ditanam oleh Nabi Adam, di mana dahan- dahannya mendekati danau sehingga buahnya menyentuh air danau. Dan ketika pohon itu menjadi tegak setelah berlalunya angin, air mulai berjatuhan di antara cabang-cabangnya dan tampak dari jauh bahawa pohon itu sedang menarik dirinya (memisahkan diri) dari air dan menangis. Pohon itu sedih dan dahan-dahannya bergoncang. Sementara itu, di langit tampak bahawa bintang-bintang juga bergoncang. Cahaya bulan menerobos kamar Nabi Adam sehingga cahaya itu menerpa wajah Nabi Adam. Wajah Nabi Adam tampak lebih pucat dan lebih muram dari wajah bulan. Bulan mengetahui bahawa Nabi Adam akan mati.

Kamar yang sederhana, kamarnya Nabi Adam. Nabi Adam tertidur dengan janggutnya yang putih dan wajahnya yang bersinar di atas tempat tidur dari dahan-dahan pohon dan bunga-bunga. Anak-anaknya semua berdiri di sekelilingnya dan menunggu wasiatnya. Nabi Adam berbicara dan memahamkan anak-anaknya bahawa hanya ada satu perahu keselamatan bagi manusia, dan hanya ada satu senjata baginya yang dapat menenangkannya. Perahu itu adalah petunjuk Allah SWT dan senjata itu adalah kalimat-kalimat Allah SWT.

Nabi Adam menenangkan anak-anaknya, bahawa Allah SWT tidak akan membiarkan manusia sendirian di muka bumi. Sesungguhnya Dia akan mengutus para nabi untuk membimbing mereka dan menyelamatkan mereka. Para nabi itu memiliki nama-nama, sifat-sifat, dan mukjizat- mukjizat yang berbeza-beza. Tetapi mereka dipertemukan dengan satu hal, yaitu mengajak untuk menyembah Allah SWT semata.

Demikianlah wasiat Nabi Adam kepada anak-anaknya. Akhirnya, Nabi Adam menutup kedua matanya, dan para malaikat memasuki kamarnya dan mengelilinginya. Had Nabi Adam tersenyum ketika mendapatkan kata salam yang dalam, dan rohnya mencium bau bunga syurga.

Profile Girl Band KARA dan Kumpulan Lagu-lagu Hit's-nya


Terkenal sejak merilis lagu "Honey" dari mini album "Pretty Girl" (2008)
Kara adalah girlband yang beranggotakan lima personil, Park Gyuri (leader, vokalis utama, sub-rapper), Han Seungyeon (vokalis utama), Kang Jiyoung (vokalis), Jung Nicole (vokalis, rapper utama) dan Goo Hara (vokalis, dance leader). Dibentuk tahun 2007, nama Kara berasal dari bahasa Yunani, "chara", yang memiliki arti gembira. Dengan nama ini, mereka harapkan bisa membuat melodi yang manis. Girlband bergenre Pop-R&B ini bernaung di bawah bendera Daesung Entertainment (DSP).

Kara pertama kali tampil di depan publik di acara "M! Countdown" pada 29 Maret 2007 dengan formasi empat anggota. Mereka membawakan lagu "Break It" (2007) dari album pertama "The First Blooming" (2007). Namun sayangnya, tahun 2008 Kim Sunghee harus keluar dari keanggotaan girlband karena ingin fokus pada pendidikan, menyusul ketidak-lolosannya dalam ujian masuk perguruan tinggi.

Audisi pun digelar untuk mencari pengganti posisi Sunghae, yang akhirnya melahirkan nama Goo Hara dan Kang Jiyoung sebagai personil baru. Dua anggota baru ini dengan sukses memberi imej berbeda pada Kara, yang awalnya identik dengan karakter tangguh menjadi cantik tapi natural. Dengan anggota dan formasi terbaru, Kara merilis single berjudul "Rock U" (2008) yang kemudian dimuat dalam sebuah mini album self-titled, "Rock U" (2008). Lagu ini juga yang mereka bawakan di penampilan pertamanya bersama personil baru di "M! Countdown" pada 24 Juli 2008.

Kesuksesan yang diraih Kara semenjak bergabungnya Hara dan Jiyoung terus dimanfaatkan dengan merilis mini album kedua dan ketiga, "2nd Mini Album - Pretty Girl" (2008) dan "2nd Mini Album - Pretty Girl (Special Edition)" (2009). Single yang terdapat pada kedua mini album tersebut mendapat sambutan hangat oleh penikmat musik K-Pop di Korea Selatan, bahkan sampai ke Jepang.

Album kedua Kara yang diberi judul "Revolution" (2009) akhirnya resmi dirilis. Album ini mengusung beberapa single di antaranya "Same Heart" (2009) dan "Wanna" (2009) yang semakin melejitkan kepopuleran nama Kara sebagai girlband.

Kara hadir dalam mini album ketiganya dengan konsep yang telah ditingkatkan, "Lupin" (2010). Di tahun yang sama, mereka juga merilis mini album keempat yang berjudul "Jumping" (2010). Nama Kara yang begitu populer di Korea, membuat mereka juga merilis dua album untuk diedarkan khusus di negeri sakura Jepang. Album tersebut di antaranya "Girl's Talk" (2010) dan "Super Girl" (2011). Album "Super Girl" telah berhasil dinobatkan sebagai "Album Of The Year" versi "K-Pop Lovers! Awards 2011".

Kara merilis album studionya yang ketiga, "Step" (2011) dengan menjagokan single dengan judul yang sama. Lagu ini sudah menduduki peringkat pertama berbagai chart musik online di Korea Selatan setelah resmi dirilis selama hanya beberapa jam. Puncak kepopuleran Kara sepanjang tahun 2011 dapat dilihat dengan banyaknya penghargaan yang diraih, seperti "Hot Korean Wave Star" di ajang "M.net 20's Choice Awards" dan "Best Hallyu Star Award" di "Golden Disk Awards".

Kara juga menyumbangkan suaranya untuk menyanyikan beberapa lagu soundtrack, salah satunya di serial anime "Naruto" (2007), serial "Boys Over Flowers" (2009) dan masih banyak yang lainnya. Selain itu, Kara juga menjadi brand ambassador di beberapa iklan, seperti di iklan produk bedak Thailand dan perusahaan elektronik.


Biodata Park Gyuri - Kara


Nama : Park Gyuri
Tanggal lahir : 21 Mei 1988
Asal : Seoul, Korea Selatan
Tinggi: 162cm
Golongan Darah: AB
Posisi: Leader, Pemimpin vokal, rapper
Tahun Aktif : 2007 s/d sekarang
Genre : K-Pop, Musik Pop
Pekerjaan : Singer
Label : DSP Media


Biodata Han Seungyeon - Kara


Nama :
Han Seungyeon
Tanggal lahir : 24 Juli 1988
Asal : Seoul, Korea Selatan
Tinggi : 160cm
Golongan Darah: A
Posisi : Vokal utama
Genre K-Pop, Musik Pop
Pekerjaan : Singer
Tahun aktif : 2007–sekarang
Label : DSP Media


Biodata Goo Ha-ra - Kara



Nama : Goo Ha-ra
Tanggal lahir : 13 Januari 1991
Asal : Seoul, Korea Selatan
Tinggi : 164cm
Golongan Darah : n/a
Posisi : Vokalis, pemimpin dancer
Genre : K-Pop, Musik Pop
Pekerjaan : Singer
Tahun aktif : 2008–sekarang
Label : DSP Media



Biodata Jung Nicole - Kara



Nama Korea: Jung Yong Joo
Tanggal lahir: 7 Oktober 1991
Asal : Glendale, California, USA
Tinggi: 164cm
Golongan Darah : A
Posisi: Vokalis, rapper utama, dancer utama
Genre : K-Pop, Musik Pop
Pekerjaan : Singer
Tahun aktif : 2007–sekarang
Label : DSP Media



Biodata Kang Jiyoung - Kara



Nama : Kang Jiyoung
Tanggal lahir: 18 Januari 1994
Asal : Gyeonggi, Korea Selatan
Tinggi: 166cm
Golongan Darah: n/a
Posisi: Vokalis
Genre : K-Pop, Musik Pop
Pekerjaan : Singer
Tahun aktif : 2008–sekarang
Label : DSP Media



KUMPULAN LAGU-LAGU KARA LENGKAP :


Title: The First Blooming (1st album)
Release date: 2007-03-29

Tracklist:

01. 못 지킨 말 [Broken Promise]
02. Break It
03. 맘에 들면 [If U Wanna]
04. Secret World
05. Don’t Be Shy
06. 우리 둘 [The Two Of Us]
07. I’ll Be There
08. 눈물 지우개 [Tear Eraser]
09. Break It (Instrumental)
10. 못 지킨 말 [Broken Promise] (Instrumental)




Title: Vol.2 Revolution
Release Date: 2009-07-30


Tracklist :
01. 미스터 (Mister)
02. Wanna (Title Song)
03. 마법 (Magic)
04. 몰래몰래 (Secretly Secretly)
05. Let It Go
06. Take A Bow
07. AHA
08. 똑 같은 맘 (Same Heart)
09. Wanna (Instrumental)
10. 마법 (Magic) (Instrumental)


Title: Vol.3 Step
Realease Date: 2011-09-06

Tracklist :
01. Rider
02. Strawberry
03. Follow Me
04. Date (My Boy)" 83 -
05. I Am... (Ing) (Acoustic version)
06. With My Heart (Dear Kamilia)
07. Kara 4 U (Outro)
08. Ey! Oh! (Intro)



Title: 1st mini album – Rock U
Release Date: 2008-08-04 

Tracklist :
01 . Rock U
02 . Baby Boy
03 . 이게 뭐야 (What’s This?)
04 . Good Day
05 . Wait 



Title: Good Day: Season 2
Release date: October 13, 2008

Tracklist:
01. 굿데이 (Good Day): Season 2
02. 굿데이 (Good Day): Season 2 (Instrumental)









Title: Pretty Girl
Release date: December 4, 2008

Tracklist:

01.하니 (Honey)
02.Pretty Girl
03.요를레이 (Yodel)
04.My Darling
05.나는..(Ing) (I'm..(Ing))