Sejumlah pekerja galian terowongan di Sedrun, Swiss, Jumat (15/10/2010) bersorak riang sambil menyalakan kembang api, saat mata bor raksasa berhasil menembus lapisan terakhir. Mereka merayakan sukses pengeboran terakhir Gotthard Base Tunnel, proyek pembangunan terowongan terpanjang di dunia. Kegembiraan itu terjadi pada Jumat 15 Oktober lalu,
Panjang terowongan ini sekitar 57 kilometer. Menelan biaya sekitar US$10 miliar atau sekitar Rp90 triliun, Gotthard Base Tunnel akan menghubungkan jaringan kereta api berkecepatan tinggi di Eropa dan menurut rencana akan mulai beroperasi pada 2017 mendatang.
“Terowongan ini adalah masa depan. Resiko kami tanggung bersama,” kata Menteri Transportasi Swiss, Moritz Swiss Leuenberger. Stasiun-stasiun televisi di Eropa menayangkan secara langsung peristiwa ini. Tak main-main, megaproyek ini dibangun melalui persetujuan rakyat Swiss melalui referendum 20 tahun lalu.
Pengerjaannya melibatkan sekitar 2.500 pekerja. Dieter Meyer, seorang warga Jerman, mengaku kagum atas terobosan ambisius ini. Swiss adalah sebuah negara kecil yang berpenduduk kurang dari 8 juta orang.
Konsep konstruksi Gotthard Base Tunnel disusun pertama kali pada tahun 1947 oleh insinyur Eduard Gruner. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan Swiss pada negara-negara tetangganya, khususnya di sektor kereta api berkecepatan tinggi lintas Eropa. Terowongan ini diyakini akan membalikkan kondisi itu.
Perjalanan darat dari Kota Zurich, Swiss, menuju Milan, Italia, bakal semakin singkat dengan kereta api supercepat yang melintasi Gotthard Tunnel, terowongan terpanjang di dunia yang sudah selesai dibangun Pemerintah Swiss. Zurich–Milan yang biasa ditempuh 4–6 jam dengan kereta api bisa dipersingkat, hanya menjadi 1,5 jam, setelah terowongan Gotthard yang dibangun Pemerintah Swiss resmi beroperasi pada 2017.
Pemerintah berharap, Gotthard mampu menjadi jalur lintas 300 kereta api dalam sehari. Jumat lalu,beberapa saat setelah Gotthard dinyatakan selesai, para pekerja dan pejabat setempat menggelar perayaan khusus. Perayaan itu bukan sekadar simbol kegembiraan. Stasiun televisi nasional ikut merekam momen istimewa itu, bahkan menyiarkan secara langsung. Para peserta perayaan bersamas-ama menyisipkan waktu satu menit untuk mengheningkan cipta. Mereka tunduk untuk mengenang delapan pekerja yang tewas sepanjang proses penyelesaian terowongan Gotthard.
“Menjadi penting untuk mengingat semua orang yang terlibat dalam pembangunan ini. Tidak hanya pekerja, melainkan mereka yang sudah mengorbankan sesuatu, bahkan nyawa demi penyelesaian terowongan,” kata kepala konstruksi,Heinz Ehrbar.
Pegunungan yang kokoh, sampai- sampai pekerja mesti menggali 13 juta kubik batuan Alpen atau lima kali lebih besar dari volume Piramida Besar di Giza, Mesir. Ambisi Swiss ternyata belum selesai di sini.
Rencananya, Swiss akan membangun dua terowongan yang masing-masing sepanjang 50 kilometer.Namun,tampaknya misi ini belum akan selesai dalam waktu cepat.Rencananya, satu terowongan akan menghubungkan Lyon (Prancis) dan Turin (Italia).Sementara, yang lain bakal menggantikan posisi terowongan Brenner yang menghubungkan Austria dan Italia. Swiss terus maju dengan ambisi pembangunan terowongan lintas negara. Setelah Gotthard menjadi terowongan terpanjang,entah gelar apa yang akan dilekatkan pada dua terowongan berikutnya.
Gotthard yang mulai dirancang 14 tahun lalu telah menggeser posisi dua terowongan kereta api di dunia. Pertama adalah terowongan Seiken di Jepang. Jalur kereta api yang menghubungkan Pulau Honshu dan Hokkaido itu terbentang sepanjang 53,8 kilometer. Posisi ketiga ditempati Eurotunnel, terowongan yang menghubungkan Inggris dan Prancis sepanjang 49,9 kilometer. Gotthard Tunnel makin mengukuhkan Swiss sebagai negara yang paling banyak membangun terowongan terpanjang di dunia.